Mohon tunggu...
Indah Anggoro
Indah Anggoro Mohon Tunggu... -

drink coffee and get inspiration ...\r\n\r\nwww.vanilaindah.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Dinding

7 Mei 2012   01:30 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:37 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekali lagi, Annisa menatap wajah Radit dan itu mungkin untuk yang terakhir kalinya. Annisa menatap mata Radit dalam-dalam. Annisa tidak ingin melewatkan sedikitpun ekspresi wajah Radit untuk menatap objek lain. Hanya kesunyian yang merambat diantara mereka berdua, saat mata mereka bertemu dan bertatapan sangat lama. Annisa membisu, lidahnya begitu kelu. Selama bertahun-tahun dia bersama Radit, baru detik ini dia merasakan sesuatu. Sesuatu yang bergetar dalam jantungnya, yang membuatnya ingin mengutarakan sesuatu, namun begitu sulit.

Annisa tidak mengerti akan perasaannya sendiri, yang mendadak begitu rumit.

Sementara itu Radit hanya mampu menepuk bahu Annisa dan mengucapkan salam terakhir pada sahabat kecilnya itu.

"Nis, selamat jalan ya... Semoga kita bisa ketemu lagi."

Annisa justru hanya mengangguk, dia tidak mengucapkan sepatah kata pun. Matanya mulai menggenang air mata.

"I don't wanna say good bye to you. See yah, Alfonso Raditya."

Kata terakhir dari Annisa itu menutup pertemuan mereka.

***

Waktu bergulir sangat cepat. Radit tidak pernah menyangka bahwa rumah yang berada disamping rumahnya itu kini sudah dihuni oleh orang lain. Dulu gadis bernama Annisa, dengan lekuk alis indah akan selalu memanggilnya dari balik tembok teras rumahnya.

Tapi kini Radit hanya bisa mengenang wajah Annisa. Sesekali dia masih bisa memandangi foto-foto Annisa lewat akun facebooknya. Annisa akhir-akhir ini tidak pernah online. Radit merasa kehilangan sekali. Biasanya dia masih bisa mengejek Annisa lewat chat. Tapi beberapa hari ini Annisa benar-benar lenyap.

Seandainya Annisa memegang ponsel, pasti tidak akan seperti ini kejadiannya. Annisa memang tidak diperbolehkan abinya untuk memegang ponsel sendiri. Abinya benar-benar ingin mengawasi pergaulan Annisa. Annisa pernah bilang bahwa setelah lulus SMA, Annisa akan diperbolehkan membawa ponsel sendiri. Namun, sampai sekarang dia belum mendapatkan nomor ponsel Annisa. Itu artinya Annisa belum membawa ponsel sendiri sampai saat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun