“Ya iyalah, kan obatnya lu. Jadi kalau obatnya nggak ada ya pasien bisa…,”
“Banyak omong deh lo, Jared!” Reyhan memotong ucapan Jared. Sesaat kemudian ia kembali menatap Aira, “Nggak usah di dengerin omongan Jared, Ra.”
Aira terdiam sejenak. Otaknya mulai mencerna. Sejak tadi mereka bertiga menyebut kata obat dan obat. “Maksud kalian dari tadi ngomong obat apa sih?”
Sesaat hening tetapi Aira dapat melihat wajah Reyhan yang mendadak memerah. Detik selanjutnya ia mulai memahami semuanya dan semua bertambah jelas ketika terdengar kekehan dari Rifat.
“Astaga Rey, lo kok bisa sih jatuh cinta sama nih cewek telmi!”
Apa!!
=END=
Lampung, Mei 2016
[ISL]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H