Mohon tunggu...
Iman Agung Silalahi
Iman Agung Silalahi Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar hidup sehat holistik

Selalu merasakan sebuah kebahagiaan tersendiri saat mitra kerja atau sahabat berhasil menemukan inspirasi dan keyakinan diri untuk mencapai apa yang diimpikannya. Tertarik menjadi pembelajar hidup sehat holistik sejak Februari 2021 setelah resmi menyandang status penderita diabetes tipe 2.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kesemutan dan Kebas pada Diabetesi? Pilih Pijat Kaki atau Olahraga Jalan Kaki?

8 April 2022   09:23 Diperbarui: 8 April 2022   09:26 5930
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sang dokter memandang saya dengan pandangan rasa kasihan ketika saya menceritakan kepadanya bahwa kadar gula darah puasa saya sudah bertahun-tahun sering di atas 150 mg/dL, bahkan pernah mencapai sekitar 280 mg/dL.

Sang dokter menjelaskan bahwa telah terjadi kerusakan saraf tepi di kaki saya karena kadar gula darah yang tinggi dalam waktu yang lama.

"Neuropatik adalah komplikasi dari penyakit diabetes." Jeddeer...!!!

Saya berusaha menahan kaget. Sebisa mungkin saya mencoba bersikap tenang di hadapan sang dokter. Tapi jantung saya berdegup keras sementara mendengarkan penjelasan sang dokter tentang diabetes dan komplikasinya.

Penyakit diabetes memang tidak dapat disembuhkan, tapi penyandang diabetes dapat hidup seperti layaknya orang normal. Artinya, sang penyandang diabetes tidak menunjukkan gejala-gejala diabetes walau sesungguhnya penyakit diabetes itu masih ada di dalam tubuhnya. Keadaan di mana gejala-gejala penyakit tidak muncul walau sesungguhnya penyakit itu masih ada di dalam tubuh seseorang dikenal dengan istilah remisi.

Dilansir dari medicalnewstoday.com, menurut Diabetes Care, remisi terbagi dalam beberapa bentuk:

  1. Remisi sebagian: ketika seseorang menjaga kadar gula darahnya lebih rendah dari kadar gula darah orang dengan diabetes selama paling sedikit satu tahun tanpa menggunakan obat diabetes.
  2. Remisi komplit: ketika kadar gula darah kembali ke kisaran normal di bawah kisaran diabetes atau prediabetes selama paling sedikit satu tahun tanpa menggunakan obat diabetes.
  3. Remisi diperpanjang: ketika remisi komplit bertahan paling sedikit selama lima tahun.

Saat ini saya termasuk dalam kategori remisi sebagian. Sudah setahun lebih lamanya saya tidak mengonsumsi obat diabetes. Saya hanya mengandalkan gaya hidup sehat untuk menjaga kadar gula darah saya. Kadar gula darah puasa saya selalu stabil di kisaran 95-110 mg/dL.

Dengan kadar gula darah puasa saya yang stabil di kisaran 95-110 mg/dL selama satu tahun terakhir ini, maka beberapa gejala klasik diabetes telah hilang dari kehidupan saya saat ini. Saat ini saya tidak lagi sering merasa haus. Saya juga tidak lagi sering kencing, termasuk di malam hari. Saya tidak lagi sering merasa lapar walau baru saja makan. Saya juga tidak lagi mudah mengantuk. Bahkan, saya juga tidak pernah lagi mendapatkan serangan rasa keram pada kaki saya ketika saya tidur malam.

Tapi saat ini saya masih merasakan adanya rasa kesemutan dan kebas pada kedua kaki saya. Itulah yang disebut neuropati diabetik sebagai salah satu komplikasi penyakit diabetes.

Terapi Neuropati Diabetik

Kondisi neuropatik diabetik tidak dapat disembuhkan. Tujuan terapi, sebagaimana dilansir dari mayoclinic.org, adalah untuk:

  1. Mencegah semakin memburuknya penyakit.
  2. Menghilangkan rasa sakit.
  3. Mengendalikan komplikasi dan memperbaiki fungsi organ.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun