Mohon tunggu...
Ilza Tio Febiansyah
Ilza Tio Febiansyah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengendalian Mutu: Pengertian, Proses, Alat-alat, Langkah-langkah

13 Mei 2024   15:45 Diperbarui: 13 Mei 2024   16:46 953
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

6. Mengambil Tindakan Perbaikan

Jika analisis menunjukkan tanda-tanda penyimpangan yang cukup signifikan, maka perlu dilakukan tindakan perbaikan. Tindakan korektif  dapat berupa:

  • Realokasi sumber daya, memindahkan peralatan, tenaga kerja, dan kegiatan pembangunan pabrik pembantu agar fokus pada kegiatan pembangunan fasilitas  agar selaras dengan jadwal produksi.
  • Meningkatkan biaya personel, pengawasan, dan tanggung jawab kontinjensi.
  • Perubahan cara kerja, cara dan prosedur  atau penggantian peralatan yang digunakan . Hasil analisis dan modifikasi menjadi umpan balik untuk merencanakan pekerjaan selanjutnya guna terus mencapai tujuan awal.

Dalam melakukan pengendalian ada 4 langkah yang digunakan Evans dan Lindsay (2007: 236) yaitu:

  • Menentukan standard (setting standard) Menentukan standard mutu biaya (cost quality), standard mutu kerja (performance quality), standard mutu keamanan (safety quality), standard mutu keandalan (reliability quality) yang diperlukan untuk suatu produk.
  • Menilai kesesuaian (appraising conformance) Membandingkan kesesuaian dari produk yang dibuat dengan standard yang telah ditetapkan.
  • Bertindak bila perlu (acting when necessary) Mengoreksi masalah dan penyebabnya melalui faktor-faktor yang mencakup marketing, desain, engineering , produksi, dan pemeliharaan factor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan.
  • Merencanakan perbaikan (planning for improvement) Merencanakan suatu upaya yang berlanjut untuk memperbaiki standard biaya, kinerja, keamanan, dan keandalan.

3. Alat-alat Pengendalian Mutu

Pengertian istilah mutu dijelaskan dalam Nilda Tri Putri, Manajemen Mutu Produk dan Jasa (2022:1). Menurut buku ini, kualitas berarti sejauh mana serangkaian karakteristik produk atau jasa dapat memenuhi kualifikasi atau kemampuan memenuhi kebutuhan konsumen. Loyalitas pelanggan meningkat ketika kualitas produk  terjaga dengan baik.

Quality Control merupakan salah satu tahapan dalam pembuatan sebuah produk. Terdapat tujuh alat kendali yang digunakan dalam pengawasan mutu produk. Tujuh alat tersebut diciptakan oleh Dr. Kaoru Ishikawa pada tahun 1968, dan digunakan oleh perusahaan-perusahaan Jepang.

3.1 Lembar Periksa (Check Cheet)

Montgomery (2009: 199), Lembar periksa adalah suatu formulir dengan barang-barang yang  akan diperiksa  dicetak pada formulir tersebut agar data dapat dicatat dengan mudah dan akurat. Tujuan pembuatan lembar audit adalah untuk mengontrol proses dan memastikan bahwa data  dikumpulkan dengan hati-hati dan akurat untuk menyelesaikan masalah. Data  lembar tes nantinya dapat digunakan untuk analisis yang cepat dan mudah.

3.2 Diagram Fishbone

Diagram tulang ikan menurut Heizer dan Render (2014: 255) disebut juga  diagram Ishikawa atau diagram tulang ikan karena bentuknya yang menyerupai tulang ikan. Setiap perangkat keras mewakili potensi sumber kesalahan. Diagram ini membantu menggambarkan faktor-faktor utama yang mempengaruhi kualitas dan mempengaruhi masalah  yang Anda selidiki. Penyebab utama tersebut dapat dikelompokkan sebagai berikut:

  • Bahan baku (Material)
  • Mesin (Machine)
  • Tenaga Kerja (Man)
  • Metode (Method)
  • Lingkungan (Environment)

Diagram sebab akibat menurut Besterfield (2009: 81) adalah  diagram yang  menggambarkan garis dan simbol yang menunjukkan hubungan sebab akibat suatu masalah sehingga dapat diambil tindakan perbaikan terhadap masalah tersebut.

3.3 Diagram Pencar

Menurut Prihantoro (2012:101) Scatter Diagram adalah grafik yang menampilkan hubungan antara dua variabel apakah hubungan antara dua variabel tersebut kuat atau tidak, yaitu faktor proses yang mempengaruhi proses dengan kualitas produk.

Menurut Hunt (Nasution 2015: 138), scatterplot adalah gambar yang menunjukkan kemungkinan hubungan (korelasi) antara dua pasang variabel. Sekalipun ada hubungan, bukan berarti satu variabel  menyebabkan munculnya variabel lain. Grafik ini menjelaskan adanya hubungan antara dua variabel dan menunjukkan keeratan hubungan tersebut, yang dinyatakan sebagai koefisien korelasi.

Langkah -- langkah dalam pembuatan diagram tebar antara lain, yaitu (Wignjosoebroto, 2006:276):

  • Kumpulkan 20 sampai 100 pasang sampel data yang hubungannya akan kita teliti dan masukkan dalam table.
  • Gambarkan dua buah sumbu secara vertikal (sumbu y) dan horizontal (sumbu x) beserta skala dan keterangan. Sumbu y dan sumbu x sebaiknya sama panjangnya agar diagram mudah dibaca.
  • Gambarkan titik koordinat data tersebut.

3.4 Diagram Pareto

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun