Mohon tunggu...
Ilza Tio Febiansyah
Ilza Tio Febiansyah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengendalian Mutu: Pengertian, Proses, Alat-alat, Langkah-langkah

13 Mei 2024   15:45 Diperbarui: 13 Mei 2024   16:46 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Proses pengendalian mutu adalah serangkaian langkah yang dirancang untuk memastikan bahwa produk atau layanan yang dihasilkan mencapai standar kualitas yang ditetapkan. Langkah pertama dalam proses ini adalah perencanaan kualitas, di mana standar kualitas ditetapkan dan prosedur yang diperlukan untuk mencapainya dirancang. Selanjutnya, pengukuran dan pemantauan dilakukan secara terus-menerus selama proses produksi untuk memastikan bahwa produk atau layanan berada dalam batas-batas yang telah ditetapkan. Data yang terkumpul kemudian dievaluasi dan dianalisis untuk mengidentifikasi penyimpangan dari standar kualitas yang ditetapkan. Jika ditemukan ketidaksesuaian, tindakan korektif segera diambil untuk memperbaiki masalah tersebut. Selain itu, proses pengendalian mutu juga mencakup upaya untuk terus meningkatkan kualitas secara berkelanjutan melalui pembelajaran dari pengalaman masa lalu dan penerapan perubahan yang diperlukan. Dengan menerapkan proses pengendalian mutu yang efektif, perusahaan dapat memastikan bahwa produk atau layanan yang dihasilkan memenuhi harapan pelanggan dan mempertahankan reputasi yang baik di pasar.

Menurut Mockler (1972), proses pengendalian mutu dapat diuraikan menjadi langkah-langkah sebagai berikut:

1. Menentukan sasaran

Tujuan utama suatu proyek adalah menghasilkan produk atau peralatan sesuai anggaran, jadwal, dan batas kualitas yang  ditentukan. Tujuan-tujuan ini merupakan tonggak sejarah dalam kegiatan pengelolaan, karena tujuan-tujuan tersebut dihasilkan dari rencana induk dan merupakan salah satu faktor penyeimbang utama ketika mengambil keputusan mengenai investasi atau pembangunan suatu proyek.

2. Ruang lingkup kegiatan

Untuk memperjelas tujuan, perlu ditetapkan lebih lanjut ruang lingkup proyek dari segi ukuran, batasan, dan jenis pekerjaan (paket pekerjaan, SPK, RKS) yang harus dilaksanakan untuk menyelesaikan seluruh ruang lingkup proyek.

3. Standar dan kriteria

Untuk mencapai tujuan Anda secara efektif dan efisien, Anda harus mengembangkan standar, standar, atau spesifikasi untuk membandingkan dan menganalisis pekerjaan. Standar, kriteria, dan patokan yang dipilih dan ditentukan harus bersifat kuantitatif, demikian pula metode pengukuran dan perhitungannya harus dapat memberikan indikasi terhadap pencapaian sasaran, seperti:

  • Berupa satuan uang, seperti anggaran per satuan unit pekerjaan (SRK), anggaran pekerjaan per unit per jam, penyewaan alat per unit per jam, biaya angkutan per ton per km.
  • Berupa jadwal, misalnya waktu yang ditentukan untuk mencapai deadline.
  • Berupa unit pekerjaan yang berhasil diselesaikan.
  • Berupa standar mutu, kriteria, dan spesifikasi, misalnya yang berhubungan dengan kualitas material, dan hasil uji coba peralatan.

4. Merancang sistem informasi Satu hal yang perlu ditekankan dalam proses pengendalian proyekadalah perlunya suatu sistem informasi dan pengumpulan data yang mampu memberikan keterangan yang tepat, cepat, dan akurat. Sistem informasi tersebut harus dapat mengolah data yang telah dikumpulkan tersebut menjadi suatu bentuk informasi yang dapat dipakai untuk tindakan pengambilan keputusan. Pada akhir suatu kurun waktu yang ditentukan, diadakan pelaporan dan pemeriksaan, pengukuran dan pengumpulan data serta informasi hasil pelaksanaan pekerjaan. Agar memperoleh gambaran yang realistis, pelaporan sejauh mungkin didasarkan atas pengukuran penyelesaian fisik pekerjaan.

5. Review dan analisis hasil kerja

Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap indikator-indikator yang telah diidentifikasi dan dilakukan upaya untuk membandingkannya dengan standar dan standar yang telah ditentukan. Hasil analisis ini  penting karena berfungsi sebagai dasar dan dasar tindakan perbaikan. Oleh karena itu, metode yang digunakan harus tepat dan peka  terhadap kemungkinan  penyimpangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun