Mohon tunggu...
Ilhan Hasby
Ilhan Hasby Mohon Tunggu... Lainnya - Guru

kepribadian

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Perkembangan Pranatal

11 Agustus 2024   23:03 Diperbarui: 11 Agustus 2024   23:03 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

kontraksi otot pada perut dan sangat sakit rasanya. Hal ini juga menyebabkan

proses pembukaan pada vagina sebagai jalan keluarnya bayi.

2) Kontraksi rahim berjarak 15 hingga 20 menit di awal dan berlangsung hingga satu menit. Saat tahap pertama berproses, kontraksi semakin dekat jaraknya, muncul setiap dua hingga lima menit. Intensitasnya meningkat pula. Di akhir tahap pertama, kontraksi membuka serviks sekitar 4 inci. Bagi wanita yang mengandung anak pertamanya, tahap pertama berlangsung rata-rata 12 hingga 24 jam. Tahap ini merupakan tahap yang paling panjang.

3) Kontraksi otot disertai dengan gerakan kepala bayi ke saluran vagina. Tahap
kedua adalah kontraksi otot yang diikuti dengan gerakan kepala bayi menuju
saluran vagina. Dokter atau bidan yang menangani proses persalinan akan
memeriksa dan menyatakan adanya proses pembukaan pada vagina. Ini adalah
sebagai tanda bahwa proses kelahiran semakin dekat.

4) Pemotongan plasenta. Tahap ketiga adalah keluarnya bayi dari rahim ibu
melalui vagina yang kemudian disertai dengan plasenta dan tali pusat. Tahap keluar dari rahim ini biasanya disertai dengan tangisan bayi. Tangisan bayi
tersebut menandakan bahwa bayi mengalami syok, terkejut, dan sebagai
penyesuaian pertama bayi ketika berada di luar rahim ibunya.

5) Masa pemulihan. Pada tahap keempat, tali pusat sudah dipotong oleh bidan
atau dokter. Setelah itu, bidan atau dokter akan berusaha memulihkan rahim
agar menjadi normal kembali. Apabila mendapat dukungan dan perhatian
yang berarti dari keluarganya, maka proses pemulihan ini akan berjalan
semakin cepat.

2. Kelahiran dengan peralatan
Bila janin memiliki ukuran besar yang tidak mungkin dapat keluar secara spontan
atau dalam rahim ibu posisinya sedemikan rupa sehingga peralatan pembedahan harus
digunakan untuk membantu persalinan. 

3. Kelahiran sungsang
Pantat bayi keluar lebih dulu, diikuti kaki, lengan dan akhirnya kepala. Bila posisi
janin ini tidak diubah kelahiran, harus digunakan peralatan untuk membantu
persalinan.

4. Kelahiran letak melintang
Janin terletak melintang dalam rahim ibu. Apabila kondisi seperti ini tidak dapat
diubah sebelum kelahiran, peralatan harus digunakan untuk membantu persalinan.

5. Kelahiran melalui pembelahan Caesar
Apabila ukuran tubuh janin terlalu besar untuk dapat keluar melalui saluran
kelahiran tanpa persalinan yang sulit dan lama walaupun digunakan peralatan, janin
dilahirkan dengan cara mengiris dinding perut ibu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun