menyenangkan kepada anak yang belum lahir dari orang-orang yang akan memegang
peranan penting dalam kehidupan.
Sepertinya ada kepercayaan yang lebih tradisional dan merusak mengenai periode
perkembangan pranatal daripada kepercayaan mengenai periode-periode lain dalam
rentang kehidupan. Kepercayaan tradisional dapat dan memang mempengaruhi
perlakuan orang tua kepada anaknya, dan seringkali mempengaruhi sikap anak yang
satu dengan anak yang lainnya. Efek kepercayaan demikian lebih berat dari yang
diduga orang. Kepercayaan yang kurang menyenangkan pasti akan mewarnai sikap
anggota keluarga dan juga prang-orang berarti di luar keluarga. Bahaya psikologis penting kedua yang dihubungkan dengan periode pranatal
berupa tekanan yang dialami ibu, yaitu keadaan emosi yang meninggi selama beberapa
waktu. Tekanan ibu mempengaruhi anak yang berkembang baik sebelum atau sesudah
kelahiran. Tekanan yang tidak terlalu kuat dan hanya kadang-kadang terjadi tidak
banyak menunjukkan ketidak beraturan perkembangan, meskipun dapat meningkatkan
kegiatan janin. Kalau peningkatan kegiatan ini hanya sedikit saja, maka akibatnya
akan baik karena janin memerlukan latihan untuk perkembangan otot yang sehat. Kalau tekanan ini mengakibatkan peningkatan kegiatan janin yang berlebihan, janin
akan mengalami kekurangan berat badan dan kegelisahan sedemikian rupa sehingga
penyesuaian awal setelah melahirkan akan sangat berpengaruh.Â
Bahaya psikologis umum yang ketiga selama masa perkembangan pranatal adalah
sikap kurang menyenangkan dari orang-orang yang berarti dalam kehidupan anak. Dalam banyak hal, bahaya ini merupakan efek yang paling mendalam, karena sekali sikap berkembang maka sikap itu cenderung mapan dan hanya ada sedikit sekali perubahan. (Hurlock 1980).
Beberapa sikap kurang menyenangkan yang umum kepada anak yang belum lahir
adalah sebagai berikut:
a. Anak yang tidak diinginkan
b. Tidak menghendaki anak pada saat ini
c. Lebih menyukai anak dengan jenis kelamin tertentu
d. Konsep anak Impian
e. Tidak menginginkan anak-anak kembar
f. Menginginkan pengguguran atau aborsi
g. Penghinaan kepada anak.
1.6 PROSES KELAHIRAN
Bagi sebagian besar wanita, kelahiran merupakan proses alami setelah melalui
masa kehamilan selama berbulanbulan. Walaupun proses melahirkan pada dasarnya
sama bagi semua calon ibu, pengalaman masing-masing ibu sering kali unik. Proses
persalinan dan melahirkan dapat terjadi lebih dini, tepat waktu, atau melebihi
perkiraan tanggal lahir, berdurasi panjang atau pendek, dianggap cukup mudah atau
sulit, terjadi dengan atau tanpa komplikasi.
Kelahiran bukan awal dari Wahyu Aprilia: Perkembangan Pada Masa Pranatal
Dan Kelahiran 49 kehidupan, melainkan interupsi dalam pola perkembangan yang
dimulai pada saat pembuahan. Saat di mana individu mengalami peralihan dari
lingkungan intern ke lingkungan ekstern. Pada saat peralihan dilakukan dan
penyesuaian diperlukan disebut dengan masa bayi. Studi psikologi tentang kelahiran relatif baru dibandingkan dengan studi medis. Studi ini dimulai sekitar pertengahan abad sekarang dan hingga kini hingga kini
merupakan fokus utama penelitian ilmiah. Titik perhatian utama dalam studi ini
berfokus pada bagaimana pengaruh kelahiran pada perkembangan pasca lahir anak- anak, berdasarkan studi medis dari tipe kelahiran, kondisi dalam lingkungan pralahir, dan sejumlah faktor lain yang mempengaruhi perkembangan sebelum dan sesudah
lahir. Titik perhatian utama lainnya adalah prematuritas dan pengaruhnya langsung
dan jangka panjangnya terhadap perkembangan anak. Sebagai perhatian psikologis
dalam kelahiran, terlihat jelas bahwa proses kelahiran, seperti halnya pembuahan, adalah saat yang penting dalam kehidupan individu.
Ada beberapa tahapan dalam proses kelahiran antara lain :
Tahap Pertama
Terjadi kontraksi pelahiran yang berlangsung 15 menit hingga 20 menit
pada awal permulaan dan berakhir hingga 1 menit. Kontraksi ini menyebabkan
leher Rahim terentang dan terbuka. Ketika tahap pertama berlangsung, kontraksi
semakin sering, yang terjadi setiap 2 hingga 5 menit. Pada akhir tahap pertama
kelahiran, kontraksi memperlebar leher rahim hingga terbuka sekitar 4 inci
sehingga calon bayi dapat bergerak dari peranakan ke seluruh kelahiran.
Tahap kedua