Mohon tunggu...
Ilgy Rizki Ramadhan
Ilgy Rizki Ramadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Mercu Buana, Manajemen (43121010279) Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak

Selamat membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

TB2_Etika dan Hukum Plato

25 Mei 2022   23:38 Diperbarui: 26 Mei 2022   00:58 1929
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lalu, apa itu Etika dan Hukum ?

> Pengertian Etika

Etika mencerminkan moralitas perilaku manusia. Tidaklah mengherankan jika masalah manusia menjadi semakin kompleks seiring dengan perkembangan perilaku manusia seiring dengan berjalannya era. Kata "etika" berasal dari bahasa Yunani kuno yakni ethos. Yang dimana ini memiliki banyak implikasi untuk tempat tinggal adat seperti padang rumput, kandang, pemukiman umum dan adat istiadat.

Etika mempunyai tiga makan atau arti. Yakni pertama, istilah etika dapat diartikan menjadi nilai-nilai atau norma-norma moral yang menjadi pegangan bagi seorang atau grup dalam mengatur tingkah lakunya. Kedua, etika juga memiliki arti kumpulan prinsip atau nilai moral, yang dimana bermaksud untuk kode etik. Ketiga, " etika " berarti ilmu tentang baik atau jahat. Etika adalah cerminan penting dari keyakinan etis yang diterima secara sosial dan seringkali tanpa disadari untuk penelitian yang sistematis untuk menjadi ilmu.

Pendekatan dan kajian moral paling tidak menggunakan tiga pendekatan: etika deskriptif, etika  normatif, dan metaetika. Sebagai berikut :

Etika deskriptif yakni menggambarkan tingkah laku moral dalam arti luas, misalnya tentang kebiasaan, asumsi tentang baik dan jahat, dan tindakan yang dapat dimaafkan atau tidak dapat dimaafkan. Saat ini, etika deskriptif dipraktekkan oleh ilmu sosial. Antropologi budaya, psikologi, sosiologi, sejarah , dll., tetapi istilah " etika deskriptif " tidak digunakan.

Etika Normatif, merupakan bagian terpenting dari etika, dimana para profesional yang bersangkutan tidak hanya berperan sebagai penonton netral seperti halnya etika deskriptif, tetapi juga berpartisipasi dalam mengungkapkan penilaian terhadap perilaku manusia. Ini berarti mampu menilai posisi seseorang dengan melihat perilaku manusia dari sudut pandang normatif.

Metaetika yaitu suatu cara lain untuk mempraktekkan etika sebagai ilmu yang metaetika. Ilmu ini mempelajari tentang akal spesifik atau logika menurut ucapan-ucapan etis serta mengarahkannya kepada arti spesifik dari bahasa etika itu sendiri.

> Teori-teori Etika

Ada banyak pernyataan dalam sistem etika, terutama yang berkaitan dengan sifat moralitas dan dampaknya terhadap kehidupan manusia. Dari zaman kuno hingga sekarang, memiliki setidaknya beberapa teori etika yang sangat berpengaruh, di antaranya. Hedonisme, eudaemonisme, utilitarianisme, dan deontologi.

Dalam filsafat klasik Yunani, hedonisme ditemukan di Aristippus Kirene ( 433-355 SM ), yang merupakan murid Socrates. Ketika Socrates bertanya tentang tujuan akhir kehidupan manusia, jawabannya adalah kegembiraan oleh Aristippus. Secara logika, hedonisme harus dibatasi pada etika deskriptif, serta tidak boleh merumuskan suatu etika normatif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun