Mohon tunggu...
Ika Septi
Ika Septi Mohon Tunggu... Lainnya - Lainnya

Penyuka musik, buku, kuliner, dan film.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Di Penghujung Senja (38) - Tamat

14 November 2017   16:40 Diperbarui: 14 November 2017   18:12 797
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi : deviantart

"Matahari boleh menghilang, tapi perasaan ku pada mu tak akan pernah hilang."  Jed bergeming.

Rein kembali menatap wajah risau itu dan tersenyum. Ia telah memantapkan hatinya.

"Aku mengajak kamu pergi, karena aku tak mau meninggalkan kamu sendirian di sini.  Aku ingin kamu selalu ada di sampingku, melangkahkan kaki kita bersama dan melakukan hal penting bersama-sama pula."

Jed menatap Rein tak percaya. "Jadi, aku dan kamu?" Mata coklatnya terlihat berbinar.

Rein tersenyum dan mengangguk. "Ya, aku dan kamu, Jed."

"Adalah kita?" Jed berbisik di telinga Rein lembut.

Rein mengangguk pasti. "Adalah kita."

Di penghujung senja itu, seiring dengan jemari yang saling bertaut, mereka pun berjanji untuk selalu melewati senja-senja yang lain bersama.

****

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun