“Takut gak boleh sama Shia? Aku deh yang bilang ke Shia, ijin komandan dulu.” kembali Jojo terbahak sambil berlalu meninggalkan Rein yang telah memanyunkan bibirnya dengan serius.
Mata Rein mengikuti sosok Jojo yang memasuki Aula berdinding kaca itu untuk menemui Shia, mereka terlihat bercakap-cakap. Shia melihat ke arah Rein, begitu pula Jojo. Rein melengoskan wajahnya menebak-nebak apa yang sedang mereka bicarakan. Tak lama berselang Jojo telah ada di sampingnya kembali.
“Yuk Rein, SK nya sudah turun.” Jojo menjitak kepala Rein dan terkekeh.
“Tertawa diatas penderitaan orang lain.” Rein merengut.
“Yang kayak gini bisa merasa menderita juga tho? Kemajuan yang mengangumkan nih.”
Tawa Jojo berderai-derai.
Mereka pun lalu berjalan beriringan, melintasi Pendopo yang terlihat telah ramai.
“Hei ... hei ..” Indra berseru dengan tergesa.
“Hei hei siapa diaaaa,” teriak Jojo mengikuti jingle kuis siapa dia. Rein tertawa.
Indra terengah menghampiri mereka. “Mau kemana? ikut.” Indra datang dengan nafas tersengal.
“Ikut? Ke neraka, mau ikut juga?” Jojo terbahak.