Mohon tunggu...
Ika Septi
Ika Septi Mohon Tunggu... Lainnya - Lainnya

Penyuka musik, buku, kuliner, dan film.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Di Penghujung Senja (18)

4 Mei 2017   16:15 Diperbarui: 4 Mei 2017   16:21 389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Shi, gak usah gini ya, gak enak sama temen-temen kamu.” Rein berusaha melepaskan tangannya dari genggaman Shia

“Kenapa? Kamu malu? Malu kalau semua orang tahu kalau aku pacar kamu?” Nada bicara Shia mulai terasa tidak enak.

“Bukan gitu, tapi ..”

“Kamu itu pacar aku, aku berhak menggandeng kamu.”

Rein menghentikan langkahnya.

“Kenapa? Gak suka?” bentak Shia pelan. “Kamu nurut sama aku aja deh, jangan bikin aku bete ya.”

Rein terdiam sementara Shia menyeretnya paksa.

Rein menunduk dalam. Ia berusaha keras mencari Shia yang dulu tapi usahanya nihil, Shia yang sekarang sangatlah berbeda.

Sesampainya di dalam Aula, mereka di sambut oleh teriakan Ratri yang nyaring.

“Nah, itu dia pak ketunya datang, kemana aja sih Shi?” Ratri menatap Rein tajam.

“Gak usah di bahas yang penting aku sudah disini kan?” Shia berkata dengan ketus. Wajah Ratri pun mendadak masam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun