Demi melihat Lira, senyum Ren pun mengembang.
"Sebenarnya aku tidak ingin kamu melihat aku dalam keadaan seperti ini." Ren berkata lirih, wajah pucatnya bersemu merah.
"Keadaan seperti apa? Di mataku kamu baik-baik saja dan akan selalu begitu." Lira tersenyum.
"Berjuanglah untuk kesembuhanmu Ren, jangan pernah mengecewakan orang-orang yang menyayangimu. Aku akan ada di sini, menemanimu dalam setiap helaan nafas perjuanganmu, perjuangan kita." Lira menggenggam tangan Ren.
Sementara itu di balik pintu, seseorang menatap nanar ke arah mereka berdua, tak kuasa menahan bulir air mata yang muncul tiba-tiba. Â
***
![sumber ilustrasi : princesskaurvaki.com](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/10/04/chk-captcha-57f35ce9ae7e61290e9a202c.jpg?t=o&v=555)
sumber ilustrasi : princesskaurvaki.com
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!