Lira menatap Ren khawatir. "Pulang, yuk." Lira meraih lengan Ren.
"Tapi aku kan baru datang." Protes Ren.
"Kan masih ada esok."
"Ya, semoga saja." Ren berdiri, namun tak lama tubuhnya sempoyongan, lalu roboh seketika. Ren pingsan. Lira berteriak histeris, ia panik, orang-orang pun mulai berkerumun.
"Maaf , dia kakak saya, barang kali ada yang bisa bantu saya membawanya ke parkiran di sebelah sana?"
Lira seakan bermimpi, di sampingnya kini bersimpuh seseorang yang telah lama pergi darinya. Lira menatap sosok itu dengan rasa tak percaya. Seakan tahu dengan apa yang ada dipikiran Lira, Pemuda itu pun berkata dengan tergesa.
"Aku tidak akan menjawab semua pertanyaan kamu sekarang, Ra, temani aku ke rumah sakit."
Dengan hati yang tak keruan, Lira pun mengikuti apa yang di katakan pemuda bernama Rhindra itu.
***
"Akhirnya kamu memang harus tahu, maafkan aku." Rhi berkata lirih.
"Kamu jahat!" Lira berbisik.