Menurutnya, itu adalah pengalaman yang cukup berkesan karena panduannya jelas, serta honornya pun tidak pakai lama.
Tak hanya itu, Pak Rudi juga pernah bekerja menjadi editor in house di sebuah penerbitan buku sekolah. Lalu, ia juga pernah bekerja di penerbit lain dengan tugas mengedit buku-buku populer bergenre motivasi dan bisnis.Â
- Pernah dituduh sebagai editor yang tidak bekerja
Suatu ketika, Pak Rudi diprotes oleh seorang penulis dengan naskah di bidang informatika. Menurut penulis tersebut, Pak Rudi sebagai editor tidak mengutak-atik naskah sama sekali.Â
Nah menurut Pak Rudi hal tersebut sebetulnya tidak benar juga. Karena sebetulnya tugas dari editor bukan hanya mencari kesalahan dari sebuah naskah. Kalau naskahnya sudah bagus editor tidak usah menambah atau mengoreksi hasil naskah yang sudah ada.
- Bisa berkomunikasi dengan seorang penulis dari Selandia Baru
Pak Rudi bercerita ia punya kesan tersendiri tentang profesi editor setelah pernah  mengedit seri buku-buku motivasi karya seorang penulis asal Selandia Baru. Karena naskah yang diedit adalah hasil terjemahan dari bahasa Inggris, maka Pak Rudi harus menyelaraskan hasil terjemahannya dengan maksud sesungguhnya dari si penulis.Â
Karena terkadang ada penerjemahan yang terlalu berani menafsirkan naskah asli sehingga Pak Rudi memilih untuk berkomunikasi langsung dengan penulis aslinya.
Hal itulah yang membuatnya memiliki pengalaman mengesankan karena bisa bertukar pandangan lewat email dengan penulis asing.
- Pernah membantu tugas akhir seorang polisi Lemhanas
Cerita unik ini terjadi saat Pak Rudi menjumpai seorang polisi Lemhanas yang selalu ditolak tugas akhirnya oleh dosen pembimbingnya.