Ada banyak salah kaprah tentang profesi editor yang selama ini ada di dalam benak saya. Kerjanya editor itu tukang mencari kesalahan ejaan pada naskah penulis. Atau, editor itu kerjanya nggak boleh utak-atik banyak sebuah naskah.
Ternyata tak seperti itu. Beberapa fakta tentang profesi editor yang sesungguhnya akhirnya saya temukan dalam sebuah acara siaran langsung di Instagram yang diadakan oleh komunitas Cangkrukan Kompasianer Jatim atau CAK KAJI. Komunitas ini terdiri dari komunitas penulis Kompasiana yang ada di Jawa Timur.
Dalam acara yang dipandu oleh Rahmah, blogger asal Surabaya, acara tersebut menghadirkan seorang blogger dan juga editor yang biasa menggunakan nama pena Belalang Cerewet. Saya sendiri biasa memanggilnya dengan panggilan Pak Rudi.
Beberapa Fakta tentang Profesi Editor
Dari hasil bincang-bincang dalam kegiatan tersebut, saya pun akhirnya jadi tahu, inilah beberapa fakta tentang profesi editor.
- Syarat untuk menjadi editor yang baik
Untuk menjadi seorang editor ada Beberapa syarat yang diperlukan menurut Pak Rudi. Di antaranya harus menguasai ejaan, menguasai tata bahasa, terbiasa menggunakan kamus dan tesaurus, serta memiliki skill komunikasi yang baik untuk menjalin hubungan dengan penulis serta pembaca.
Editor juga harus jeli dalam membaca kebutuhan pasar, mampu berbahasa asing dengan minimal menguasai bahasa Inggris, memiliki kepekaan bahasa dalam mengemas atau mengolah naskah, berwawasan luas, serta tentunya, punya kemampuan menulis.
- Job desk editor tak hanya menyunting naskah dari penulis