Mohon tunggu...
Iji Asrul Tabona
Iji Asrul Tabona Mohon Tunggu... Politisi - Alhamdulillah

Nikmati Tuhan Yang Mana Yang Kau Dustakan?

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Aurum, Gadis Penggerak Asa dalam Aksara

31 Oktober 2021   04:26 Diperbarui: 31 Oktober 2021   06:50 429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Sumber Foto : Taupasar.Com)

Keempat buku ini adalah karangan Hepi Andi Bastoni. Pengarang adalah wartawan dan penulis.  Selain itu juga dia dikenal sebagai trainer, dosen, penceramah, pengusaha dan juga pekerja sosial. Sudah puluhan buku yang dituliskan. Beliau adalah salah satu penulis yang hebat.

Dengan penuh semangat ku pilih buku seri 1 Manajemen Kemenangan Belajar dari Perang Badar. Tak lama aku pun hanyut dalam lautan kata dan peristiwa. Peristiwa Perang Badar yang diuraikan dengan bahasa yang sederhana dan menakjubkan.

Tak terasa sudah empat jam berlalu. Dan sekarang aku sudah sampai pada BAB III Darah yang Membuncah di Medan Badar. Aku memberi tanda pada halaman 102, lalu meletakkan buku tersebut diatas meja. Lalu berdiri mengambil handphone, yang tadinya di cash. Ternyata ada pesan masuk dari nomor whatsApp Aurum.

"Salam Bang. Gimana kabar? Kalau ngga ada kegiatan sore ini, baiknya kita cari tempat ngopi. Sambil ngopi kita bisa ngobrol-ngobrol" tulis Aurum pada pesan WhatsApp yang kuterima.
"Salam juga Aurum. Kabar baik. Kalau sore ini ngga ada. Iya kita bisa ngopi. Tapi dimana ya?" Balas ku pada Aurum.

Kami pun akhirnya sepakat bertemu pukul 16.30 atau jam lima sore di Aroma Batavia Caf dan Resto Plaza Atrium Senen, Kecamatan Senen Jakarta Pusat.

Sore itu tepatnya ditengah masa pandemi virus corona. Beberapa waktu lalu pemerintah DKI Jakarta telah mengumumkan untuk senantiasa memperhatikan protokel kesehatan. Yakni cuci tangan, pakai masker dan jaga jarak. Banyak orang yang memilih beraktifitas di rumah saja.

Dalam suasana mencekam itu aku berada Jakarta. Aku tak bebas keluar sebagaimana sebelum pandemi virus carona ini. Saat ini banyak tempat usaha yang tutup.

Tapi sore itu aku memberanikan diri keluar kamar karena janji bertemu. Kami bertemu di depan lobby utama. Dan aku segera memesan grab melalui aplikasi. Tak lama grab yang aku pesan pun tiba di depan lobby.
"Atrium ya Bang?" tanya driver grab pada ku, setelah aku dan Aurum masuk dalam grab.
"Iya Bang, ke Atrium Senen. Jawabku kepada driver grab tersebut.

Tak berapa lama kami pun telah sampai. Aku dan Aurum turun di pintu utama. Lalu kami berdua melangkah masuk Plaza Atrium. Kami sepakat langsung menuju ke Aroma Batavia Cafe yang terletak dekat pintu keluar lobby utara. Kami berdua memilih tempat duduk agak ke pojok, biar agak enak dan nyaman ngobrol. Pelayan caf langsung menuju meja kami dan menyodorkan daftar menunya. Kami pun langsung melihat daftar menu tersebut dan memesan minuman dan beberapa makanan ringan untuk dinikmati sore itu.

Setelah pelayan pergi Aurum pun memulai percakapannya.
"Bang, sebenarnya udah berapa lama di Jakartakah?" tanya Aurum.
"Aku sudah seminggu lebih. Menurut rencana sih mungkin sekitar 2 bulan di Jakarta" jawabku sambil tertawa. "Begitu lama baru ngga ada aktivitas, tiap hari hanya di apartemen, bisa stress ini" lanjutku dengn wajah serius sambil tersenyum.

"Lama ya Bang!" tambah Aurum singkat.
"Iya lama Aurum". jelasku.
"Kalau sumpek di apartemen Bang, mendingan ikut kegiatan kursus online. Biar ngga jenuh. Misalnya ikut Kursus Publik Speaking, kursus Amdal atau lebih bagusnya kursus menulis online! Gimana Bang ?" tanya Aurum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun