Mohon tunggu...
Iis WKartadinata
Iis WKartadinata Mohon Tunggu... Guru - guru dan pencinta buku

guru dan pencinta buku

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Mulut

17 Mei 2022   09:54 Diperbarui: 17 Mei 2022   10:04 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Memangnya ceu Darmi kenapa?"

"Agak sakit tenggorokan. Kayaknya mau sariawan."

"Wah mirip-mirip dengan saya dong, Bu. Saya agak sakit gigi nih. Kayaknya gusi saya mulai bengkak."

"Cepat-cepat lah ke dokter," Nyi Imah pendek

"Iya nih mau. Tadinya sih mau ke puskesmas saja. Tapi kan semua tahu obat puskesmas itu tidak bagus. Masa obat pusing sama dengan obat sakit perut, bahkan sama dengan obat bisulan."

"Sama, suami saya juga paling tidak setuju kalau saya dan anak-anak berobat ke puskesmas, katanya pelayanannya kurang baik. Mana dokter praktiknya jarang datang, lagi," Isah menimpali.

Nyi Imah menelan ludah. Di antara mereka, memang keluarganya yang suka berobat ke puskesmas. Dia mengangkat bahu lalu balik arah, "Ibu-ibu, saya masuk dulu. Suami sebentar lagi pulang."

Tidak ada yang menyahut.

Kepergian Nyi Imah diikuti Darmi ke dalam rumah. Setelah itu Isah juga masuk membawa jemurannya yang sudah mendingin lagi.

Sejak itu, nyi Imah benar-benar jarang ke luar. Mulutnya mulai terasa gatal dan membengkak.

"Bu, besok pagi ke puskesmas saja."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun