"Siapa lagi kalau bukan orang yang baru beli tivi baru itu. Masa dia pake nanya, Bu, tivinya sudah diambil? Mentang-mentang dia mau beli tivi baru rupanya?"
"Kapan dia bilang begitu?"
"Dulu, waktu Mas beli lemari."
"Memangnya dia nanya begitu?"
"Ya iyalah mas, masa saya bohong. Mentang-mentang tivi kita ini kecil."
"Mungkin dia bercanda."
"Terang dia serius."
"Waktu itu emas memang bilang sama suaminya, kalau emas ini mau beli tivi baru. Bahkan di toko yang sama dengan tivi yang dibeli suaminya Nyi Imah."
"Ah, saya tidak peduli, pokoknya omongannya membuatku kesal." Isah keluar rumah untuk mengambil jemuran. Di luar Darmi masih berdiri berhadapan dengan nyi Imah.
"Sore Bu, nggak jalan-jalan?" sapa Isah ramah pada Imah dan Darmi. Tak sedikit pun memperlihatkan rasa kesal.
"Mau hujan nih Bu." Ujar Darmi, "Paling sebentar lagi mau ke dokter lagi nunggu Bapaknya."