Mohon tunggu...
iin nuraeni
iin nuraeni Mohon Tunggu... Guru - seorang ibu yang menyukai anak-anak, suka menulis, dan ingin terus belajar.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Belajar sepanjang hayat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tentang Hari Ibu dan Rindu yang Membelenggu

22 Desember 2022   22:00 Diperbarui: 22 Desember 2022   22:04 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hari ibu tinggal menghitung hari, entah aku harus mengucapkan pada siapa? Hadiah terbaik pun tidak tahu harus aku berikan pada siapa?

Syair itu kembali terngiang di telingaku, bait demi bait aku resapi dengan penuh perasaan, apakah mungkin Allah memanggil bunda karena ingin membebaskan aku dari dosa-dosaku seperti yang diungkapkan dalam syair itu? Apakah dengan syair itu, aku akan jauh lebih menghargaimu, lebih banyak mendoakanmu, dan lebih besar rinduku untuk bertemu dengan denganmu di surga nya Allah yang memiliki keabadian?

Tetesan air mata kini semakin membuncah membelah sepinya malam, aku bersyukur dengan takdir yang Allah berikan, semoga banyak hikmah yang bisa aku dapatkan, dan aku bisa melewatinya dengan penuh kesabaran, keimanan, dan tetap dalam koridor Islam.

Selamat hari Ibu 'Terima kasih telah bertaruh nyawa untuk melahirkanku ke dunia ini, meski aku tak sempat melihat senyummu selama hidup ini. Tapi aku bersyukur memiliki wanita hebat sepertimu, Bu. Selamat Hari Ibu, wanita terbaik di dunia ini'

Dengan perasaan sedih dan kecewa, tidak bisa ikut event semangat ibuku tak lekang era hemm....

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun