Mohon tunggu...
iin nuraeni
iin nuraeni Mohon Tunggu... Guru - seorang ibu yang menyukai anak-anak, suka menulis, dan ingin terus belajar.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Belajar sepanjang hayat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tentang Hari Ibu dan Rindu yang Membelenggu

22 Desember 2022   22:00 Diperbarui: 22 Desember 2022   22:04 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Wes nganggu bondo jarene dewe, polae embok emakku dewe

Anak kang sugih utowo mlarat, terkadang iku jumlahe walat

Wani wong tuwo dusone jahat, ketemu siro besuk akherat

Kulo kok heran lan ugo gawok,yen ono anak wani ing embok

Opo ndak weru payahe embok, mulae meteng wes nyegah lombok

Nyegah panganan seng pedes, sakeng wedine anak dak pantes

Mong Kok yen gede anak e males, turut wong tuo rumongso apes

Dak mangan ngombe barangkang panas, lan nyegah maneh panganan nanas

Mulane kulo mekas, ing wong tuo wedok ayo sing melas.

Pencipta : NN

Terjemahan dari syair diatas adalah :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun