Hari ibu tinggal menghitung hari, entah aku harus mengucapkan pada siapa? Hadiah terbaik pun tidak tahu harus aku berikan pada siapa?
Syair itu kembali terngiang di telingaku, bait demi bait aku resapi dengan penuh perasaan, apakah mungkin Allah memanggil bunda karena ingin membebaskan aku dari dosa-dosaku seperti yang diungkapkan dalam syair itu? Apakah dengan syair itu, aku akan jauh lebih menghargaimu, lebih banyak mendoakanmu, dan lebih besar rinduku untuk bertemu dengan denganmu di surga nya Allah yang memiliki keabadian?
Tetesan air mata kini semakin membuncah membelah sepinya malam, aku bersyukur dengan takdir yang Allah berikan, semoga banyak hikmah yang bisa aku dapatkan, dan aku bisa melewatinya dengan penuh kesabaran, keimanan, dan tetap dalam koridor Islam.
Selamat hari Ibu 'Terima kasih telah bertaruh nyawa untuk melahirkanku ke dunia ini, meski aku tak sempat melihat senyummu selama hidup ini. Tapi aku bersyukur memiliki wanita hebat sepertimu, Bu. Selamat Hari Ibu, wanita terbaik di dunia ini'
Dengan perasaan sedih dan kecewa, tidak bisa ikut event semangat ibuku tak lekang era hemm....
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H