"Dik Ratna?" tanya Bayu lagi karena Ratna tidak langsung membalas pesannya.
Nomor tersebut menelepon. Ratna semakin takut dan tidak berani mengangkatnya. Pikirannya kembali ke masa lalu bersama Bayu tiga puluh tahun yang silam.
***
"Dik Ratna, sudah selesai ibadahnya?" tanya Bayu mengagetkan Ratna di depan gereja.
"Duh, Mas Bayu, suka bikin kaget Ratna saja. Enggak balik ke rumah?" tanya Ratna.
"Sudah. Saya sudah memperkirakan Dik Ratna selesai ibadah jadi saya langsung ke sini. Ayo, naik!" perintah Bayu. Ratna pun langsung naik ke motor Bayu dan meluncur meninggalkan gereja tersebut.
Ratna dan Bayu memiliki keyakinan berbeda, tetapi tidak memudarkan cinta Bayu kepadanya. Bayu setia mengantar Ratna ketika akan ibadah setiap hari Minggu. Begitu pun dengan Ratna yang juga siap sedia menunggu Bayu di depan masjid kampus saat salat. Ada puluhan gadis cantik yang pernah dekat dengannya, tapi hanya Ratna yang membuatnya bertahan sampai akhirnya Bayu selesai kuliah. Bayu masih tetap ke kampus menemani Ratna menyelesaikan tugas akhir kuliah Ratna.
"Dik Ratna, setelah wisuda, Mas akan langsung melamarmu, ya!" bisik Bayu ketika menemani Ratna di perpustakaan. Ratna kaget.
"Duh, Mas. Jangan asal ngomong. Bagaimana dengan perbedaan kita?" tanya Ratna dengan ragu.
"Dik Ratna. Selama kita punya komitmen melangkah bersama, semua pasti akan ada jalannya."
Ratna tersipu malu melihat senyuman dan tatapan Bayu yang begitu optimis. Hal itulah yang membuat Ratna selalu bahagia berada di samping Bayu sehingga keraguan dalam hatinya akan pudar.