Mohon tunggu...
Ignatius Kisa
Ignatius Kisa Mohon Tunggu... Pemuka Agama - tinggal di seminari tinggi Pineleng

lahir di modo, 8 Januari 1997, Buol sulawesi tengah. sekarang sedang kuliah di STF-SP sebagai mahasiswa teologi

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Bagaimana Sih "Gambaran Surga dalam Gereja Katolik?"

17 September 2019   17:24 Diperbarui: 28 Juni 2021   21:17 1265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penting dimengerti di sini adalah bahwa kebaruan yang dimaksud adalah kebaruan secara rohani. Artinya bahwa kini manusia masuk dalam situasi keabadian dari kefanaan hidup. Manusia kini kini telah meninggalkan dunia fana yang penuh dosa, tubuh yang penuh dosa dan menjadi makhluk rohani.

 Manusia yang awalnya penuh dengan dosa, kini dibaharui dalam Kristus yang turun dari surga (Rm. 6:6). Kalau di dunia manusia sibuk dengan berbagai hal duniawi, tetapi di surga kelak manusi akan memuji Allah siang dan malam.  

2.4. Kenaikan Yesus Kristus

Dalam Injil Lukas dikisahkan Yesus naik ke surga dengan disaksikan oleh para murid (Luk. 24:50-53). Peristiwa itu membuat para murid tidak lagi merasa sedih melainkan penuh sukacita. Dalam Kisah Para Rasul, Yesus yang terangkat ke surga digambarkan bahwa Yesus kemudian ditutupi oleh awan. Bagaimana kenaikan Yesus ke surga ini dipahami? 

Kenaikan ke surga tidak harus dipahami perjalanan Yesus ke suatu tempat yang jauh, seperti Yesus yang terangkat ke langit yang jauh di atas sana. Namun yang mau ditegaskan di sini adalah persatuan Yesus dengan Allah. Ia sekarang pergi ke tempat kediaman Allah Bapa yang abadi. Langit dimaknai sebagai suatu tempat yang tinggi. 

Sama halnya dengan seorang yang terhormat yang ditinggikan ketika menghadiri suatu pesta. Kini Yesus telah bangkit dari mati, kini Ia pantas ditinggikan karena Ia adalah kudus dan kini Ia akan bersatu dengan Bapa di surga.

Dalam Perjanjian Lama, awan melambangkan tanda kehadiran Allah di Kemah Suci (Kel. 40:43). Yesus yang ditutupi awan berarti Yesus sedang masuk dalam kemulian Allah[9]. 

Awan yang menutupi berarti pula bahwa misteri Allah yang masih tersembunyi bagi manusia di dunia ini. Misteri yang terselubung itu nanti akan terbuka ketika manusia menghadap dan memandang Allah dalam kekudusan kelak di surga.

2.5. Yerusalem Surgawi

Selain gambaran simbolis langit dan bumi yang baru, penulis Kitab Wahyu melukiskan surga seperti sebuah kota, yaitu Yerusalem Surgawi (Why. 21:9-22). Yerusalem adalah kota yang kudus karena di situ tempat Allah bersemayam di atas bumi. 

Namun, Yerusalem yang lama telah digantikan dengan Yerusalem yang baru. Sekarang hanya ada satu Yerusalem, yaitu Yerusalem Surgawi. Dan dalam Yerusalem Surgawi ini tidak ada Bait Suci, sebab Allah sendiri dan Anak Domba (Yesus) adalah Bait Suci (Why. 21:22)[10].

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun