Penting dimengerti di sini adalah bahwa kebaruan yang dimaksud adalah kebaruan secara rohani. Artinya bahwa kini manusia masuk dalam situasi keabadian dari kefanaan hidup. Manusia kini kini telah meninggalkan dunia fana yang penuh dosa, tubuh yang penuh dosa dan menjadi makhluk rohani.
 Manusia yang awalnya penuh dengan dosa, kini dibaharui dalam Kristus yang turun dari surga (Rm. 6:6). Kalau di dunia manusia sibuk dengan berbagai hal duniawi, tetapi di surga kelak manusi akan memuji Allah siang dan malam. Â
2.4. Kenaikan Yesus Kristus
Dalam Injil Lukas dikisahkan Yesus naik ke surga dengan disaksikan oleh para murid (Luk. 24:50-53). Peristiwa itu membuat para murid tidak lagi merasa sedih melainkan penuh sukacita. Dalam Kisah Para Rasul, Yesus yang terangkat ke surga digambarkan bahwa Yesus kemudian ditutupi oleh awan. Bagaimana kenaikan Yesus ke surga ini dipahami?Â
Kenaikan ke surga tidak harus dipahami perjalanan Yesus ke suatu tempat yang jauh, seperti Yesus yang terangkat ke langit yang jauh di atas sana. Namun yang mau ditegaskan di sini adalah persatuan Yesus dengan Allah. Ia sekarang pergi ke tempat kediaman Allah Bapa yang abadi. Langit dimaknai sebagai suatu tempat yang tinggi.Â
Sama halnya dengan seorang yang terhormat yang ditinggikan ketika menghadiri suatu pesta. Kini Yesus telah bangkit dari mati, kini Ia pantas ditinggikan karena Ia adalah kudus dan kini Ia akan bersatu dengan Bapa di surga.
Dalam Perjanjian Lama, awan melambangkan tanda kehadiran Allah di Kemah Suci (Kel. 40:43). Yesus yang ditutupi awan berarti Yesus sedang masuk dalam kemulian Allah[9].Â
Awan yang menutupi berarti pula bahwa misteri Allah yang masih tersembunyi bagi manusia di dunia ini. Misteri yang terselubung itu nanti akan terbuka ketika manusia menghadap dan memandang Allah dalam kekudusan kelak di surga.
2.5. Yerusalem Surgawi
Selain gambaran simbolis langit dan bumi yang baru, penulis Kitab Wahyu melukiskan surga seperti sebuah kota, yaitu Yerusalem Surgawi (Why. 21:9-22). Yerusalem adalah kota yang kudus karena di situ tempat Allah bersemayam di atas bumi.Â
Namun, Yerusalem yang lama telah digantikan dengan Yerusalem yang baru. Sekarang hanya ada satu Yerusalem, yaitu Yerusalem Surgawi. Dan dalam Yerusalem Surgawi ini tidak ada Bait Suci, sebab Allah sendiri dan Anak Domba (Yesus) adalah Bait Suci (Why. 21:22)[10].