Mohon tunggu...
Ignatius Kisa
Ignatius Kisa Mohon Tunggu... Pemuka Agama - tinggal di seminari tinggi Pineleng

lahir di modo, 8 Januari 1997, Buol sulawesi tengah. sekarang sedang kuliah di STF-SP sebagai mahasiswa teologi

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Bagaimana Sih "Gambaran Surga dalam Gereja Katolik?"

17 September 2019   17:24 Diperbarui: 28 Juni 2021   21:17 1265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengetahui Gambaran Surga dalam Gereja Katolik (unsplash/james-coleman)

Kedua istilah ini mengandung makna dan gambaran situasi yang kurang lebih sama, yaitu tempat yang penuh kedamaian, tempat Allah berdiam bersama dengan orang-orang baik dan benar ketika mati kelak. Di tempat ini manusia yang telah hidup kembali benar-benar merasakan kehadiran Allah secara langsung. 

Baca juga : Kasih dalam Katekismus Gereja Katolik

Taman ini diciptakan oleh Allah sendiri dan menjadi tempat kediaman Allah sendiri. Pandangan Israel kuno menggabarkan bahwa taman eden adalah tempat tinggal Tuhan dan bukan pertama-tama diciptakan untuk manusia. Namun, Allah menempatkan manusia pertama di taman ini, yang pada waktu itu masih hidup dalam kesempurnaan. 

Di taman inilah Allah dan manusia (Adam dan Hawa) dapat bertemu dan becerita seperti seorang sahabat. Tetapi sayangnya, manusia melanggar hukum Tuhan dengan memakan buah yang terlarang di tengah taman itu, sehingga kemudian Allah mengusir manusia dari taman itu dan menutupnya bagi mereka.

Jika kita bertanya-tanya, di manakah lokasi Fidaus atau Taman Eden yang digambarkan dalam Kitab Suci, bagaimana jawabannya? Yang jelasnya tidak ada jawabban pasti. 

Penjelasan mengenai letak Fidaus, Kitab 1 Henok misalnya menggambarkan lokasi Firdaus yang bermacam: di belahan bumi yang terletak jauh di timur, di timur laut, antara timur laut dan barat, ke utara, jauh ke barat, tetapi tidak pernah di selatan. 

Untuk penjelasan mengenai Taman Eden, Kej. 2:8, Taman Eden berada di sebelah timur, yang diyakini sebagai Mesopotamia, yang sekarang disebut Irak[6]. Namun demikian, letaknya tidak terlalu jelas dan menimbulkan kebuntuan.

Ketidakpastian lokasi ini mau memperlihatkan bahwa Firdaus atau Taman Eden merupakan sebuah metafora atau kiasan belaka untuk menggambarkan situasi kedua istilah ini. 

Namun bukan berarti surga yang kita kenal tidak ada dan hanya ciptaan manusia belaka. Kedua istilah ini merupakan sebuah refleksi penulis Kitab Suci untuk menggambarkan bagaimana situasi atau keadaan surga yang akan dituju nanti. Sebab belum pernah ada manusia yang ke sana dan kembali. 

Hal ini pula mau menandaskan bahwa surga dan Allah sebenarnya tidak dapat di jangkau oleh pikiran manusia yang terbatas. Maka dari itu, manusia (para penulis Kitab) merefleksikan surga menggunakan hal-hal yang lahiriah di sekitaran manusia, yang kelihatan dan yang terpenting dapat dimengerti. 

Maksudnya supaya manusia dapat memperoleh gambaran yang menghantar mereka menuju permenungan yang mendalam tentang akhir hidup mereka di dunia ini kelak dan ke mana mereka akan pergi setelah itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun