Setiap agama memiliki gambaran tersendiri mengenai surga atau istilahnya, yang terdapat dalam Kitab Sucinya masing-masing. Gereja Katolik pun memiliki gambaran tentang surga tersendiri. Banyak sekali istilah surga dan penggambarannya yang terdapat dalam Alkitab. Setiap istilah memiliki makna atau arti tersendiri.Â
Makna dan arti dari istilah-istilah itu berdasarkan refleksi dari si penulis Kitab Suci itu sendiri atau berdasarkan pengalaman rohani yang mendalam dari sang penulis dengan Tuhan. Nah, bagaimana penjelasannya?
Berikut adalah penjelasan yang coba saya buat. Tetapi pembaca harus mengerti konteks bahwa pembahasan ini hanya dilihat berdasarkan atau sebatas maksud dari sang penulis Kitab Suci tentang surga dan pandangan Gereja Katolik terhadapnya. Semoga berguna bagi anda yang membacanya.
PendahuluanÂ
Kitab Suci sangat jelas mengajarkan bahwa salah satu kehendak Allah adalah agar semaua orang dapat diselamatkan. Allah menginginkan agar semua manusia tidak mendapat celaka untuk selama-lamanya. Allah menginginkan agar semua manusia dapat kembali berkumpul bersaman-Nya. Ini adalah bentuk cinta Allah kepada manusia yang besar, yang tidak pernah ditemukan pada diri siapa pun.Â
Bentuk cinta ini hadir dengan nyata melalui Yesus Kristus, Putera Tunggal-Nya yang diutus untuk menyelamatkan manusia. Misalnya dalam Yoh. 6:39 Yesus berkata, "Inilah kehendak Dia yang mengutus Aku supaya dari semua yang telah diberikan-Nya jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada hari yang ketiga".Â
Keselamatan apa yang dimaksud? Keselamatan yang dimaksud adalah "surga" sebagai tujuan akhir hidup manusia yang dikehendaki oleh Allah sendiri untuk semua orang.
Surga juga menjadi salah satu kosa kata paling laris dalam hidup beragama. Kerinduan akan memperoleh kehidupan kekal yang bahagia di surga, menjadi motor penggerak orang untuk hidup beragama.Â
Baca juga : Bunuh Diri dan Euthanasia di Mata Gereja Katolik
Namun gambaran tentang surga itu sendiri, seperti di mana lokasinya, bagaimana bentuknya, bagaimana kehidupan di dalamnya, bagi setiap orang masih merupakan suatu misteri iman. Akal budi manusia tidak akan mampu untuk menyingkapkan surga itu. Manusia hanya mampu menggambarkan surga itu dalam rupa jasmania saja.
Jika kita membaca dari Kitab Kejadian sampai Wahyu, kita akan menemukan banyak gambaran mengenai surga. Tradisi Kristen juga demikian membicarakan tentang surga. Semua gambaran surga yang ada ini begitu beraneka ragam dan pemahamannya dari waktu ke waktu mengalami perkembangan.Â