Mohon tunggu...
Iffat Mochtar
Iffat Mochtar Mohon Tunggu... Wiraswasta - Profesional - Wiraswasta

Country Manager di sebuah Perusahaan Swasta Asing yang bergerak di sektor Pertambangan. Berdomisili di kota minyak Balikpapan, Kalimantan Timur. Memiliki banyak ketertarikan di bidang marketing, traveling, kuliner, membaca dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sepenggal Cinta Berlabuh di Kota Shanghai

7 Januari 2022   08:12 Diperbarui: 7 Januari 2022   16:58 665
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dia menunjukkan arah ke kiri.

Nampak sebuah tembok bertuliskan huruf kanji Cina yang kemudian diterjemahkan oleh Jenny yang berbunyi “Penghujung Pedesterian Nanjing Road”

“You need to take a picture here.”

Dia menyuruhku untuk berpose di samping dinding tembok tersebut, kemudian dia yang memotret saya beberapa kali jepretan.

“Jenny…we have to take some pictures together here..can you ask someone to help?”

Saya mengajaknya untuk berfoto bersama dan meminta bantuan orang lain untuk memotret kami berdua. Akhirnya dia berbicara kepada seseorang yang sedang berada di situ untuk membantu kami.

Saya ajak dia mendekat dan saya memberanikan diri untuk mulai memeluk pundaknya agar bisa menempel lebih dekat ke tubuhku. Nampaknya dia tidak keberatan walaupun mulanya agak sedikit canggung.

Beberapa kali dipotret saya tetap pada posisi memeluknya. Pikiran nakal saya sudah mulai beraksi. Kapan lagi bisa seperti ini dan diapun sepertinya sangat menyukainya.

Begitu selesai dipotret, sayapun berbisik ke dekat telinganya.

“Jenny..you are so beautiful.”

“You too…you are also handsome,” jawabnya sambil tersenyum dan menoleh ke arahku dengan pandangan mulai sedikit nakal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun