Mohon tunggu...
Iffat Mochtar
Iffat Mochtar Mohon Tunggu... Wiraswasta - Profesional - Wiraswasta

Country Manager di sebuah Perusahaan Swasta Asing yang bergerak di sektor Pertambangan. Berdomisili di kota minyak Balikpapan, Kalimantan Timur. Memiliki banyak ketertarikan di bidang marketing, traveling, kuliner, membaca dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sepenggal Cinta Berlabuh di Kota Shanghai

7 Januari 2022   08:12 Diperbarui: 7 Januari 2022   16:58 665
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tiba di Pudong International Airport sekitar pukul 07:00 pagi hari, kemudian saya dijemput oleh sopir yang sudah diatur oleh orang pabrik untuk membawa saya menuju ke kota Wuxi.

Tiga hari saya mengunjungi dan meeting dengan tim pabrik di Wuxi, selanjutnya saya kembali ke kota Shanghai diantar oleh sopir yang sama pada saat menjemput saya di bandara Pudong beberapa hari yang lalu.

Perjalanan ditempuh hanya sekitar 2 jam untuk tiba di hotel Charm yang berjarak tidak terlalu jauh dari Pedesterian Nanjing Road Shanghai. Pusat perdagangan paling ramai di kota Shanghai.

Karena masih terlalu pagi, baru sekitar pukul 10;30 maka saya pun belum bisa untuk check in ke kamar hotel sehingga koper yang saya bawakan harus dititip dulu di ruang penyimpaan barang melalui resepsionis hotel.

Kebetulan di kota Shanghai ada seorang teman wanita SMA saya dulu yang juga tinggal di Shanghai mengikuti suaminya seorang bule Australia yang berkerja di sini. Sebelumnya kita sudah saling berkomunikasi via Whatsapp. Saya mengabarinya bahwa saya akan berkunjung ke kota Shanghai dan berharap nanti bisa bertemu di sana. Karena sudah lama sekali tidak pernah bertemu sejak ketika masih duduk di bangku di SMA dulu.

Tak lama kemudian di depan lobby hotel muncullah wajah seseorang yang dulu pernah saya kenali.

“Hai Nung…apa kabar?  Lama sekali kita tidak bertemu ya…” sapaku dengan penuh kegirangan sambil bersalaman dan cipika-cipiki sebentar.

Nunung tidak banyak berubah hanya saat ini dia sudah menggunakan jilbab menutupi kepalanya, dulunya sewaktu masih SMA setahu saya dia belum memakai jilbab. Dia pun nampak kegirangan menyambut kedatangan saya di Shanghai.

“Gak nyangka ya Ivan kita bisa bertemu di sini..” katanya.

“Ayo kita ngobrol-ngobrol sambil makan siang dulu!” Dia mengajakku keluar dari lobby mencari restoran halal yang ada di sekitar hotel tersebut.

Sambil berjalan kami saling bertanya kabar dan bercerita tentang alasan mengapa bisa sampai di kota Shanghai ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun