“Oh..it doesn’t matter..we can speak in English.”
Bahasa Inggrisnya juga sangat lancar, terkesan dia orang terpelajar.
“You are from Shanghai right?” sambungku lagi untuk menegaskannya.
Padahal saya sudah tahu melalui agenda meeting yang sudah dibagikan oleh panitia ke semua peserta yang mengikuti conference hari ini. Bahwa ada satu orang peserta dari China yang juga diajak untuk ikut di internal meeting bersama dengan para peserta dari seluruh cabang dari berbagai negara. Dia nantinya akan memberikan presentasi mengenai produk yang dibuat oleh mereka di China untuk bisa dijual di cabang kami masing-masing.
“Yes, I am from Shanghai…how do you know?” Tanyanya seperti menyelidik.
“ Of course I know…from your face...”, canda saya sambil tertawa.
Mungkin dia pikir saya mau membalas dendam kepadanya karena tadi diapun menganggap saya orang Singapore hanya melihat dari raut wajah saya. Saya pikir tidak masalah. Skor satu lawan satu. Dalam hati saya tertawa.
Dia pun tertawa mendengar jawaban saya tadi. Terlihat pembicaraan kami sudah mulai mencair tidak ada rasa canggung lagi di antara kami, sudah seperti ngobrol dengan teman lama saja.
Sambil makan, saya memberikan kartu nama saya kepadanya dan dia pun membalas hal yang sama.
Saya baca kartu namanya, JENNY WONG, Marketing Director.
“Wow..keren sekali…masih muda, cantik, pintar dan posisinya itu loh…ngeri.…”, pikir saya dalam hati.