“Iya. Cerita ini sangat berkesan buatku.”
“Baiklah berhubung hujan sudah reda, dan awan mulai cerah. Sebaiknya aku bergegas pulang ke Jakarta. Aku sangat berterima kasih atas kebaikanmu memberikan satu kursi untuk dapat duduk bersamamu.”
Aku berpamitan dengannya, segera menuju keluar kafe. Namun di tengah perjalanan pulang, kupijak rem kendaraanku sedalam-dalamnya. Aku sadar, bahwa aku lupa menanyakan nomor handphone-nya. [ ]