“Dengan temanku, Oma. Perkenalkan ini Bayu.” balas Farrah.
“Ya… ya… duduklah dimana kau mau, Bayu! Maaf rumahku berantakan.” seru, Oma.
“Biarlah aku berdiri sejenak. Aku ingin melihat-lihat koleksi bukumu, Oma.” jawabku.
“Ya, silahkan.” ujar Oma.
“Bayu, seorang penulis, sama seperti Oma.” celetuk Farrah.
“Jadi kau suka menulis, Bayu?” tanya Oma dengan rasa penasaran.
“Sastra. Aku senang menulis novel sastra, Oma.”
“Dahulu waktu Oma di Belanda, Oma juga suka menulis, Bayu. Hanya saja tulisan Oma berbahasa Belanda.”
“Wah, Oma hebat ya!” seruku, menyemangatinya.
“Ah, biasa saja, Bayu” ujarnya merendah diri.
***