“Bayu, tolong segera ke sini! Oma seperti mau mati.”pesan singkat dari Oma.
“Bayu, tolong hubungi Farrah untuk lekas ke sini.”
“Bayu, berkali-kali Oma menghubungi handphone kalian berdua, tapi kenapa tidak kalian angkat.”
Dan pesan singkat terakhir yang kubaca berasal dari nomor handphone Farrah.
“Bayu, Oma meninggal pagi tadi.”terkirim hari jum’at. Dua hari sebelum kubaca pesan-pesan singkat itu.
Saat bertemu Farrah, ia berkata padaku, bahwa sebelum Oma meninggal, ia menitipkan koper berisi buku-buku untukku.
“Oma sangat antusias terhadapmu, Bayu. Kau sungguh hebat dapat membuatnya terkesan. Padahal setahuku, ia sangat sulit berkomunikasi, apalagi akrab dengan orang. Bahkan di antara teman-temanku yang mengenalnya, semuanya tidak ada yang cocok dengannya.”urai, Farrah.
***
“Kau tidak apa-apa, Dian?” sapaku, membuyarkan cengangnya.
“Hmmm tidak. Tidak apa-apa, Bayu. Aku hanya speechless mendengar cerita tentang Oma.”jawabnya, terbata-bata.
“Jadi, kau terkesan dengan cerita ini?”