Mohon tunggu...
I. F. Donne
I. F. Donne Mohon Tunggu... Penulis - Writer

Penulis adalah seorang Magister Pendidikan lulusan Universitas Negeri Jakarta, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Penulis pernah aktif di berbagai komunitas sastra di Jakarta. Beberapa diantaranya; Sastra Reboan, Kedailalang, dan KPSI (Komunitas Pecinta Seni dan Sastra Indonesia). Karya-karyanya diantaranya; Novel ‘Danau Bulan’, Serampai Cerpen Vol. I ‘Soejinah’ dan ‘Dunia Luka’ Vol. II. Antologi puisi bersama sastrawan-sastrawati. Diantaranya; antologi puisi Empat Amanat Hujan (Bunga Rampai Puisi Komunitas Sastra DKJ), Kerlip Puisi Gebyar Cerpen Detak Nadi Sastra Reboan, Kitab Radja dan Ratoe Alit, Antologi Fiksi Mini, dan beberapa puisinya juga dimuat di majalah Story. Penulis juga sudah memiliki dua buku antologi cerpen bersama beberapa penulis, yaitu Si Murai dan Orang Gila (Bunga Rampai Cerpen Komunitas Sastra DKJ) dan Kerlip Puisi Gebyar Cerpen Detak Nadi Sastra Reboan. Beberapa cerpennya pernah memenangkan lomba tingkat nasional, diantaranya berjudul, Sepuluh Jam mendapatkan juara 2 di LMCPN (Lomba Menulis Cerpen Pencinta Novel), Randu & Kematian pada tahun 2011 dan Selongsong Waktu pada tahun 2013 mendapatkan juara harapan kategori C di Lomba Menulis Cerpen Rotho - Mentholatum Golden Award. Penulis juga aktif di berberapa organisasi kemasyarakatan, seni dan budaya. Aktifitas yang dijalani penulis saat ini adalah seorang jurnalis di salah satu surat kabar online nasional di Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Soejinah

24 Maret 2020   00:00 Diperbarui: 23 Maret 2020   23:57 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aku masih berdiri di depan rak buku yang berada di samping ranjang kasur Oma. Kuambil satu buku dengan judul berbahasa belanda. Walau aku sama sekali tidak mengerti bahasa belanda, akan tetapi di atas kiri sipnosis novel itu, terpampang foto seorang perempuan muda nan cantik berwajah Indo─Libanon.

                 Aku meyakinkan diri bahwa foto penulis itu adalah Oma semasa muda. Sebuah figura foto yang bersandar pada dinding lusuh bercorak entah terpampang gambar foto yang sama dengan yang berada pada bagian belakang novel itu. Hal itu menambah keyakinanku, bahwa penulis buku itu adalah Oma.

“Apakah buku ini Oma yang menulis?” tanyaku seakan tak mengetahui bahwa Oma yang menulis novel itu.

“Iya, Bayu.” singkat, jawabnya.

“Jika boleh tahu, apa arti judul buku ini, Oma?”

“Perempuan di Mata Lelaki.” jelasnya.

“Sangat disayangkan, aku tidak mengerti bahasa Belanda, Oma. Pasti ceritanya sangat menarik ya.”

“Aku menulis novel itu berdasarkan kisah nyataku, Bayu. Salah satu seorang sahabatku yang juga seorang penulis di Negeri kincir angin itu mengatakan, bahwa novelku sangat menarik perhatiannya. Ahk, ungkapan itu membuatku jatuh tersanjung.”

“Jadi, kapan Oma akan menceritakan isi dari buku ini?”

“Kau benar-benar ingin mengetahui cerita ini, Bayu?”

“Ya, Oma. Aku sangat ingin mengetahuinya.” aku semakin penasaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun