***
 "Den Haag -- Belanda. Di negara Belanda kisah Dinasti Oranje berasal. Kisah dimana para jasad raja dan ratu dibalsem setelah wafat. Tapi dari seluruh keluarga Dinasti Oranje, tercatat hanya Ratu Emma dan Ratu Wilhelmina yang berwasiat. Karena alasan keyakinan agama, agar jika dirinya meninggal tidak dibalsemkan. Pangeran Bernhard, sebelum meninggal juga mengungkapkan keinginanan yang sama untuk tidak dibalsem. Karena ia percaya akan reinkarnasi."
"Tahukah kalian" Mas Hadi mengangkat alisnya sambil melotot.
"Ruang grafkelder terbagi atas dua ruang, yaitu ruang lama dan ruang baru. Disitulah para jenazah diabadikan. Di ruang lama antara lain tersimpan jenazah Raja Willem van Oranje yang terbunuh pada 10/7/1584 dan istrinya Louise van Coligny.Â
Total ruangan lama menyimpan 11 jenazah, yang meninggal dalam kurun antara abad 16 sampai abad 17. Sedangkan di ruang baru. Menurut NOS---Surat Kabar, sejauh ini telah menyimpan 32 jenazah keturunan Dinasti Oranje sejak abad 17."
Ternyata benar, cerita itu membuat kami tercengang. Tiba-tiba kami serius mendengarkan sejarah itu. Rasa ingin menertawakan pun berubah menjadi acungan jempol untuk pria paruh baya itu.
"Terus bagaimana tentang peti-peti mati itu, Mas?" tanya Dimas.
"Diantara peti-peti besar yang menyimpan jenazah Dinasti Oranje, ada sebuah peti kecil yang misterius, tergeletak agak menyerong di sudut ruang. Sebagian ahli menyebutkan, bahwa di dalam peti itu tersimpan jantung Raja Willem III.Â
Sebagiannya lagi menyebutkan, bahwa disitu tersimpan jantung Wilhelmina van Pruisen, istri Willem V. Dan di ruang itulah terbaring jenazah Dinasti Oranje, yang sebagian nama-namanya tidak asing bagi bangsa Indonesia, karena kaitan sejarah.Â
Mereka antara lain Raja Wilem III yang berdampingan dengan Ratu Emma, Pangeran Hendrik yang berdampingan dengan Ratu Wilhelmina, kemudian Ratu Juliana (di sebelahnya masih kosong), dan Pangeran Claus, suami Ratu Beatrix yang saat itu berkuasa (sebelahnya juga masih kosong). Nah, di sebelah jenazah Ratu Juliana yang masih kosong itulah Sabtu kemarin telah diletakkan (Bijgezet) Pangeran Bernhard, sang suami. Mereka disandingkan kembali."
"Begitulah, sedikit kisah tentang dinasti Oranje yang aku tahu. Â Kalian mau tahu! Kenapa aku menceritakan ini pada kalian. Sebab, ini tentang kematian. Aku melihat kalian berdua begitu bersahabat. Kalian sangat menikmati hidup. Darah dua pemuda yang saling mengikat batin persahabatan tanpa memikirkan kematian siapa yang akan lebih dahulu.Â