"Belum bu. Anggun mau bantu - bantu ibu dan guru - guru di sini dulu bu".
"Syukurlah kalau begitu Gun." Sambil mengajakku berjalan mengarah ruangan kantor diiringi para guru yang datang.
Ternyata hari ini yang datang hanya ada beberapa guru wanita saja. Sebab, hampir semua guru yang pria tidak bisa hadir karena sedang gotong royong di tempat kejadian longsor dekat kampungku. Ibu kepala sekolah berjalan mengarah ke pohon yang dimana disana ada mang Rilo sedang menebang pohon menggunakan alat seadanya seperti parang dan gergaji.
"Bagaimana mang?" Tanya ibu kepala sekolah kepada mang Rilo.
"Maaf bu. Sepertinya pihak terkait akan sedikit terlambat datangnya bu, sebab yang terjadi batang roboh bukan hanya di sekolah kita saja bu. Kalo dari kabar yang saya terima, Ada sekitar beberapa lokasi yang mengalami batang pohon ambruk di kecamatan kita bu, dan kabarnya ada juga yang memakan korban bu. Syukurnya tidak terlalu parah dan hanya luka - luka ringan saja bu." Ucap mang Rilo sembari menghentikan tebangannya.
"Oo begitu. Baik terima kasih informasinya mang. Oh iya mang, punya kenalan yang ada mesin potong pohon nggak mang? Sembari kita menunggu pihak - pihak terkait." Tanya Ibu kepala sekolah.
"Sebentar bu, saya coba hubungi dulu. takutnya yang bersangkutan mesinnya sedang digunakan di tempat terjadi longsor bu."
"Baik, terima kasih mang."
"Bu ini kaos tangannya." Ucap ibu Hilda guru Bahasa Indonesia, diikuti kehadiran kami di belakangnya.
"Terima kasih bu. Ya sudah, sekarang tugas kita adalah mencari barang - barang yang masih bisa di pindahkan sambil menunggu pihak terkait." Ucap ibu kepala sekolah.
"Baik bu." Sahut kami semua