Mohon tunggu...
Idris setiawan
Idris setiawan Mohon Tunggu... Lainnya - Sang Pencinta Keheningan

Dari hidup kita belajar berjuang. Dan dari Tuhan kita belajar iklas. Tak ada perhentian yang akan indah selain mati dengan bahagia.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Perjalanan Kemanusiaan Part 20: Bu, Hujan itu Berkah? atau Musibah?

10 November 2024   22:30 Diperbarui: 10 November 2024   22:46 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Iya bu ustadza." ucapku

"Kadang memang benar. Kita tidak bisa selalu menyalahkan hujan. Sebab hujan hanya melakukan kodratnya. Semuanya ada hikmat yang tersirat. Bahkan daun yang jatuh ke tanah pun sudah Allah SWT atur, kapan dan di mana mereka akan berguguran. Maka dari itu, bila sudah waktunya jatuh, ia akan tetap jatuh. Begitupun pohon itu, bila sudah waktunya roboh ia akan tetap akan roboh. Mau sehebat apapun kita mepagarnya dengan beton, kalo sudah waktunya ia roboh? Ia akan tetap roboh." Ucap ibu Desi pelan dan lembut.

"Ia bu ustadza. Mungkin semua sudah ketetapannya dari Allah SWT bu."

"Betul Gun. Semua adalah ketetapan dari Allah SWT. Jadi sekarang kita harus legowo, seperti yang kamu ucapkan tadi di waktu pengumuman, bukan?" ujar ibu kepala sekolah menambahi.

"Ia bu." Aku pun tersipu malu.

"Ya sudah, ayo makan dan minum dulu, biar kita tetap tenang. Inshaallah selalu ada kebaikan di suatu musibah." Ucap ibu kepala sekolah.

"Iya bu. Terima kasih bu". Kami pun mulai membagikan makanan dan minuman yang sudah dituangkan oleh para guru kepada para warga. Sambil tersenyum dan bersyukur, karena pasti di setiap musibah, menyimpan sebuah berkah.


****

ilustrasi hujan. Foto: kulkann via kompas.com. 
ilustrasi hujan. Foto: kulkann via kompas.com. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun