"Iya bu ustadza." ucapku
"Kadang memang benar. Kita tidak bisa selalu menyalahkan hujan. Sebab hujan hanya melakukan kodratnya. Semuanya ada hikmat yang tersirat. Bahkan daun yang jatuh ke tanah pun sudah Allah SWT atur, kapan dan di mana mereka akan berguguran. Maka dari itu, bila sudah waktunya jatuh, ia akan tetap jatuh. Begitupun pohon itu, bila sudah waktunya roboh ia akan tetap akan roboh. Mau sehebat apapun kita mepagarnya dengan beton, kalo sudah waktunya ia roboh? Ia akan tetap roboh." Ucap ibu Desi pelan dan lembut.
"Ia bu ustadza. Mungkin semua sudah ketetapannya dari Allah SWT bu."
"Betul Gun. Semua adalah ketetapan dari Allah SWT. Jadi sekarang kita harus legowo, seperti yang kamu ucapkan tadi di waktu pengumuman, bukan?" ujar ibu kepala sekolah menambahi.
"Ia bu." Aku pun tersipu malu.
"Ya sudah, ayo makan dan minum dulu, biar kita tetap tenang. Inshaallah selalu ada kebaikan di suatu musibah." Ucap ibu kepala sekolah.
"Iya bu. Terima kasih bu". Kami pun mulai membagikan makanan dan minuman yang sudah dituangkan oleh para guru kepada para warga. Sambil tersenyum dan bersyukur, karena pasti di setiap musibah, menyimpan sebuah berkah.
****
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H