"Maunya si wak. Ya... Tapi, saya juga ada kewajiban mengajar sebagai seorang guru wak. Harus mengajar anak - anak di sekolah, apalagi hari ini bu Surti berhalangan masuk wak."
"oh iya, bu Surti lagi ngerawat Aziz yang masuk IGD kemarin. Hmm tapi kondisi longsor begini, Apalagi pihak terkait juga mungkin masih lama sampainya."
"Terus, bagaimana wak.?" Tanyaku, meminta arahan.
"Sudah, libur dulu saja Gun."
"Hm,. tapi tanggung jawab saya masih ada wak?"
"Ia juga sih. yasudah coba kamu jalan muter lewat belakang kampung saja. Jalan setapak di kebon mang Hasan, kalo nggak salah itu tembus langsung ke jalan di seberang sana. Dan sepertinya banyak warga juga yang lewat sana, walau jalannya naik turun. soalnya aksesnya hanya itu yang tersisa Gun."
"Baik wak, kalo seperti itu Anggun lewat sana saja wak. terima kasih wak. Wassalamualaikum." Ucapku dengan senang hati. Akhirnya, setelah berbincang dengan pak RW. Akupun bergegas memutari kampung lewat kebun pak Hasan. Dan ternyata memang benar, banyak warga kampungku dan kampung sebelah juga lewat sini.
Akhirnya aku memutar jalan kembali lagi mengarah ke rumah menuju ke kebun mang Hasan,
"mau berangkat mengajar Gun?" Tanya bude Ratna istri dari pakde Ruslan yang rumahnya dekat masjid.
"Ia bude, kalo bude mau kemana?"
"Kebetulan Bude mau ke Kota ada keperluan."