"Terima kasih Umi." sambil memeluk Umi.
"Kamu ngambil S2 nya kok jau bener. Emang ngga bisa disini aja? Dekat sama Abi dan Umi. Nanti kalo Umi kangen gimana? Terus, kalo Umi lagi kesel sama Abi, terus Umi cerita ke siapa?" Ucap Umi sambil duduk ke sofa diikuti aku yang masih memeluknya.
"Kan ada Handphone Umi. Umi bisa nelpon Sandya kapan aja disaat Umi kangen Sandya. atau bisa jadi, nanti malah Sandya yang sering nelpon Umi hehe"
"Ialah, kamu memang pinter  ngomong San. Tapi Umi bangga sama kamu."
"Yang hati-hati ya disana." sambil memandang wajah dan mencium keningku.
Aku tau Umi begitu menyayangiku. Kalo setiap Abi pulang kemaleman karena rutinitasnya, atau Abi yang suka membuat Umi jengkel karena sifat pelupanya. Umi selalu datang ke kamar dan mengajakku bercerita. Apalagi, selama aku kerja di Lembaga Kemanusiaan. Umi selalu meminta cerita dariku hampir tiap malam sebelum tidur. Aku mungkin akan merindukan bercerita dengan Umi.
"Ya sudah. itu baju kamu sudah masuk ke Koper. Nanti jam 10 Abi akan pulang buat nganter ke Bandara katanya. Kamu makan dulu, biar ngga jajan di jalan." ucap Umi pelan.
"Baik Umi." sambil berdiri dan melepaskan pelukanku ke Umi.Â
Sabtu kemarin adalah hari terakhirku di Perusahaan yang sudah mengajarkanku arti dari Memanusiakan Manusia. Sebuah perusahaan / Lembaga NGO(Non Governmental Organization) yang berbasis kemanusiaan dan pendidikan, Yang dimana 2 Tahun sudah aku berjibaku didalamnya sebagai Admin dari para relawan. Sebuah pekerjaan yang begitu menguras pemikiran, yang dimana di setiap waktu aku harus mengurus para Relawan yang bertugas di Lembaga tersebut. Â Â
Bahkan, di Sabtu kemarin aku diberikan sebuah moment yang begitu mengesankan dalam hidupku. yang dimana semua Relawan yang berada di divisiku memberikan ucapan selamat perpisahan dengan mengajakku ke Puncak Bogor. Kami berada disana selama 1 hari 1 malam, terutama Lastri yang dari divisi lain pun turut ikut sebagai bestie ku di kantor. Â
Kami bersuka-cita, bercanda dan tertawa bersama - sama. Hal yang begitu jarang kami dapatkan disaat sedang dalam posisi bekerja, yang dimana kadang rutinitas membuat kami sedikit berjarak, antara pimpinan maupun bawahan. Tapi disaat itu, kami seperti keluarga. Yang dimana saling melengkapi dan mendukung satu sama lain. Â