Mohon tunggu...
Idris setiawan
Idris setiawan Mohon Tunggu... Lainnya - Sang Pencinta Keheningan

Dari hidup kita belajar berjuang. Dan dari Tuhan kita belajar iklas. Tak ada perhentian yang akan indah selain mati dengan bahagia.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Pidato Kejujuran

11 April 2021   00:20 Diperbarui: 11 April 2021   00:30 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 "Assalammuallahikum." Ucapku spontan, 

 "Wa'allahikumussalam." Jawab semua tamu sambil menoleh ke arahku. 

 "Oi Candra, akhirnyo datang jugo." Ucap Sandro dari kejauhan. Dan semua orang makin memperhatikan, dan saling berbisik. 

 Ku lihat tamu undangan yang datang begitu mewah, dengan balutan jas hitam dan kemeja merah yang melapisi tubuhnya. Di tambah sepan dasar hitam, dan sepatu pantofel yang menambah kemewahan mereka. Mungkin hanya aku yang datang dengan kemeja abu - abu, dan sepan jeans panjang dan bersepatu biasa yang ku kenakan di saat jualan. 

 Aku pun berjalan masuk dan duduk di pojok paling belakang, sebelum acara di mulai. Para guru - guru, dan kepala sekolah sekarang memasuki ruangan di tambah dengan kedatangan tamu kehormatan. Yaitu, bapak Sekda, beserta istri. Yang ternyata juga merupakan alumni seangkatan ku. 

 Acara pun dimulai. Susunan acara mulai di bacakan. Sambutan pertama dari panitia, yang dibacakan oleh ketua osis di masa sekarang. 

 "Assalammuallahikum, terima kasih atas kedatangannya. Menyempatkan waktu untuk sekedar menjalin silaturahmi kembali. Begitu bangganya saya, selaku ketua panitia mengucapkan terima kasih atas kehadirannya dari segenap tamu undangan, alumni ke -2. Di sini saya tak akan berbicara banyak,  misalnya terdapat kesalahan di dalam penyambutan kami, maka saya mewakili segenap panitia yang bertugas mengucapkan ribuan maaf. Dan nanti di penghujung acara, kami juga menyiapkan snak santapan makan siang. Walau tidak mewah, saya harap bisa diterima dengan seiklas nya.  Sekali terima kasih, wassalammuallahikum." 

Setelah sambutan dari Ketua panitia, di teruskan oleh kepala sekolah. Setelah kepala sekolah baru masuk ke sambutan perwakilan tiap - tiap kelas 12 di angkatan ke - 2. Aku hanya duduk sambil menyimak setiap ucapan sambutan. Begitu bangganya aku,  menyaksikan mereka yang hampir semuanya menjadi orang sukses. Ada yang menjadi Sekda, Guru, Polisi, TNI, Perawat, Bidan, dan ada juga yang menjadi pengacara.  Sampailah di kelasku, ternyata hanya aku sendiri yang hadir. 

 "Apakah ada perwakilan dari kelas 12 IPA 5" ucap pembaca acara. 

 "Ado, itu Candra. Can ayo maju." Ucap Sandro memintaku untuk maju. 

 "Ah dak San. Aku malu. Lewatke nek lain bae" Ucapku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun