"Assalammuallahikum." Ucapku spontan,Â
 "Wa'allahikumussalam." Jawab semua tamu sambil menoleh ke arahku.Â
 "Oi Candra, akhirnyo datang jugo." Ucap Sandro dari kejauhan. Dan semua orang makin memperhatikan, dan saling berbisik.Â
 Ku lihat tamu undangan yang datang begitu mewah, dengan balutan jas hitam dan kemeja merah yang melapisi tubuhnya. Di tambah sepan dasar hitam, dan sepatu pantofel yang menambah kemewahan mereka. Mungkin hanya aku yang datang dengan kemeja abu - abu, dan sepan jeans panjang dan bersepatu biasa yang ku kenakan di saat jualan.Â
 Aku pun berjalan masuk dan duduk di pojok paling belakang, sebelum acara di mulai. Para guru - guru, dan kepala sekolah sekarang memasuki ruangan di tambah dengan kedatangan tamu kehormatan. Yaitu, bapak Sekda, beserta istri. Yang ternyata juga merupakan alumni seangkatan ku.Â
 Acara pun dimulai. Susunan acara mulai di bacakan. Sambutan pertama dari panitia, yang dibacakan oleh ketua osis di masa sekarang.Â
 "Assalammuallahikum, terima kasih atas kedatangannya. Menyempatkan waktu untuk sekedar menjalin silaturahmi kembali. Begitu bangganya saya, selaku ketua panitia mengucapkan terima kasih atas kehadirannya dari segenap tamu undangan, alumni ke -2. Di sini saya tak akan berbicara banyak,  misalnya terdapat kesalahan di dalam penyambutan kami, maka saya mewakili segenap panitia yang bertugas mengucapkan ribuan maaf. Dan nanti di penghujung acara, kami juga menyiapkan snak santapan makan siang. Walau tidak mewah, saya harap bisa diterima dengan seiklas nya.  Sekali terima kasih, wassalammuallahikum."Â
Setelah sambutan dari Ketua panitia, di teruskan oleh kepala sekolah. Setelah kepala sekolah baru masuk ke sambutan perwakilan tiap - tiap kelas 12 di angkatan ke - 2. Aku hanya duduk sambil menyimak setiap ucapan sambutan. Begitu bangganya aku, Â menyaksikan mereka yang hampir semuanya menjadi orang sukses. Ada yang menjadi Sekda, Guru, Polisi, TNI, Perawat, Bidan, dan ada juga yang menjadi pengacara. Â Sampailah di kelasku, ternyata hanya aku sendiri yang hadir.Â
 "Apakah ada perwakilan dari kelas 12 IPA 5" ucap pembaca acara.Â
 "Ado, itu Candra. Can ayo maju." Ucap Sandro memintaku untuk maju.Â
 "Ah dak San. Aku malu. Lewatke nek lain bae" Ucapku.