Semakin fikirnya tercelup pendidikan masjid dengan ayat-ayat qauliyah, semakin pula ia akan menerawang i'tibar dari ayat-ayat kauniyah. Setiap kali ia menatap fenomena ciptaan Allah SWT, setiap itu pula ia akan menangkap ma'rifat dan hakikat kebesaran Yang Maha Menciptakan.
Setelah mengeja dan menginterpretasi tekstual ayat-ayat Tuhan di bangku madrasah dan atau di lingkaran tsaqafah para penuntut semangat kepahlawanan akan mengkoneksikan dengan kontekstualitas keajaiban-keajaiban alam. Hasil presentasi nalar terhadap bentang akumulasi abjad kedahsyatan kitab qira'at itulah yang akan menyelinap kuat ke peradaran sistem otak para santri pahlawan. Efeknya akan mengagumkan pola fikirnya yang kian tercerdaskan.
"Dan Dia-lah Tuhan yang membentangkan bumi dan menjadikan gunung-gunung dan sungai-sungai padanya. Dan menjadikan padanya semua buah-buahan berpasang-pasangan, Allah menutupkan malam kepada siang. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan." (QS. Ar-Ra'd: 3)
"Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajat)nya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga). Demikian itulah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir." (QS. Al-A'raf: 176)
3. Me-masjid-kan Fisik
Fisik pahlawan dibangkitkan dari masjid. Berjalan kaki ke masjid dan dari masjid, Â gerakan ibadah shalat di masjid adalah bagian dari olahraga. Lalu, Â efek dari rangkaian gerakan di masjid, tersebarlah harakah rihlah dan nafkah untuk memenuhi kebutuhan ma'isyah dan a'isyah. Hamparan bumi, Â pelosok nusantara, Â bentangan samudera, Â dan jajaran bebukitan akan berlaku sebagai wadah pengabdian.
Plus, Â ketersediaan lingkungan masjid dengan arena training dan gymnastik, dilengkapi fasilitas kegiatan olahraga yang lain, seperti badminton, tenis meja, volly ball, panahan, dan kuda, maka akan memperjelas keterlibatan masjid dalam menjaga fisik prima kepahlawanan.
Ketersediaan klinik kesehatan, baik medis kedokteran ataupun herbalis akan memastikan bahwa masjid merupakan hotspot vitalitas tubuh para penyambung estafet kepahlawanan.
Maka, dengan optimalisasi peran dan fungsi masjid sebagai sentral pendidikan warga adalah usaha membangkitkan "Semangat Kepahlawanan. " Semangat yang akan selalu menjalankan roda perubahan ke arah yang lebih baik bagi NKRI, bagi bangsa Indonesia dalam rangka mengisi kemerdekaan.
Kesungguhan diri dalam pemakmuran, pengelolaan, dan pemberdayaan masjid akan semakin mengeratkan semangat kepahlawanan kepada sikap, Â ucap, dan tingkah polah. Kemalasan dan kealpaan diri dalam mengikuti kaifiyat pengambil-bagianan pembinaan di masjid, Â akan mendorong diri kian terhempas jauh ke jurang kehancuran
Narkoba yang merajalela, zina yang menderas, miras yang menyerak, judi yang merebak, korupsi yang menular, Â teroris menggerilya, paham sesat yang mengintai, Â pelecehan dan caci maki yang membudaya, kriminalitas dengan banyak motif dan type yang menggelombang bak virus radikal atau kanker stadium tinggi akan menggerogoti kemantapan raga, bahkan akan menerkam habis jasad.