Dalam hatinya tidak ada kebencian, permusuhan, kemaraham, iri, dengki, dendam, riya, sum'ah, dan penyakit batin lainnya. Hati pahlawan hanya dipenuhi cinta. Cinta yang menumbuhkan patriotisme dan heroisme.
Tindakan-tindakan hebat para pahlawan itu tanpa pamrih. Kerja-kerja pahlawan tanpa dinilai dengan imbalan materi. Pahlawan berlaku dengan landasan kebeningan nurani. Pahlawan bersyi'ar dengan pondasi panggilan qalbu. My country is my heart. My soul is my peace.
"Hatinya merasa tenteram dengan keimanan. " (QS. An-Nahl: 106)
Sebab itu, para remaja dan pemuda, bahkan tetua, hendaknya beribadah bukan karena ingin mendapatkan pujian manusia. Beramal shalih bukan untuk mencari perhatian dan pencitraan.Â
Membantu sesama bukan sekedar mencari konstituen politik. Berbagi manfaat bukan bermaksud meraup suara pemilih. Melayani bukan dengan tujuan untuk mendapatkan suatu kepentingan sesat dan sesaat. Berkinerja bukan karena harus disuruh dan dipaksa oleh pihak lain. Sekolah dan mengaji karena tuntutan keluarga. Adegan-adegan positif dilakoni sepenuh hati berisi mahabbah kepada Tuhan Yang Maha Mencipta.
Anehnya, generasi hari ini, sepertinya lebih cenderung berkelakuan berdasarkan iming-iming "jajanan". Kalau belajar diupah dan menolong pun digaji. Berpartisipasi didongkrak oleh keinginan terhadap pangkat, Â jabatan, Â proyek, Â dan kekayaan. Berteman atas penilaian jumlah kepemilikan aset. Berkerabat atas sokongan elektabilitas semata.
Padahal, pernak-pernik hanyalah pakaian dunia yang tidak akan pernah dibawa mati jika semuanya tak berguna bagi stabilitas ukhuwah. Aksesoris yang tersangkut di almamater dunia tidak akan berbuah jejak manis, bila sama sekali tak menyimpan jasa. Semua sirna dan binasa, kecuali berpointen ketaatan kepada Yang Maha Kuasa.
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal." (QS. Al-Anfal: 2).
2. Berfikir Pahlawan
Fikir pahlawan itu visioner. Melihat jauh ke depan. Bercita-cita yang tinggi. Memiliki impian yang besar. Sebagaimana pesan Bung Karno, Â sang proklamator kemerdekaan RI, "gantungkanlah cita-citamu setinggi bintang di langit. "
Untuk menggapai visi dan menjalankan misi kehidupan lewat program amal shalih, fikir pahlawan itu diliputi optimisme dan positif thinking. Pahlawan tidak akan pernah putus asa dengan semua kegagalannya menghadapi rintangan.Â