Mohon tunggu...
Muhammad Idrisman Mendefa
Muhammad Idrisman Mendefa Mohon Tunggu... -

Pengembara Spiritual. PD. JPRMI Kab. Padang Lawas. Lembaga Al-Mahabbah.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mensyukuri Kemerdekaan

29 Agustus 2018   12:11 Diperbarui: 29 Agustus 2018   12:23 705
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tuhan lebih memperhatikan loyalitas proses, disamping konsentrasi hasil. Bagi-Nya, perputaran mesin produktifitas yang kian kencang dan tidak mengenyampingkan balancing, akan mengeluarkan output apresiasi yang semakin bermakna. Sehingga, penuangan mindset pahlawan untuk berkompetisi di pentas para fighter merupakan kewajiban untuk mengeksiskan pendirian kemerdekaan.

3. Berfisik Pahlawan

Fisiknya pahlawan itu kokoh, tahan lembab, tahan banting, tahan bertaruh menghadapi berbagai bentuk penindasan dan tekanan. Walaupun,  fisik para pahlawan itu banyak diilustrasikan kurang berotot dan tidak gemuk, bahkan hanya tergambar tulang rusuk sangkin kurus kerempengnya,  namun fisiknya tetap berani melawan senjata lengkap para penjajah.

Bayangkan, dengan beralat bambu runcing dan senjata seadanya, bangsa Indonesia mampu melawan kekuatan kolonial hingga negara merdeka.

Bagaimana mungkin, generasi hari ini, tidak bisa tampil sehat, bugar, dan kuat secara fisik sedangkan makanan kesehatan sudah lengkap, sudah bebas ditanam dan dikonsumsi. Suplemen kesehatan bermacam bentuk. Pusat kesehatan dan latihan olahraga kian menyebar.

Bagaimana jadinya, kalau raga kita tidak siap bertarung dalam kancah ketenagakerjaan dengan asing dan aseng.

Sekian banyak contoh ketidaksempurnaan fisik yang kita jumpai, tetap saja tidak menyurutkan upaya mereka untuk bisa berbuat maksimal dan menorehkan hasil dan pukau yang luar biasa.

Berpanas, berhujan, dan berembun adalah resiko perjuangan yang tidak akan pernah bisa dipungkiri dimana pun dan sampai kapanpun. Segala jenis cuaca, mau atau tidak mau, akan dirasakan, apapun konsekuensinya. Bagi para pahlawan,  semuanya menjadi bagian dari pengungkit gelora pengorbanan.

"Apakah kalian mengira bahwa kalian akan masuk surga, padahal belum datang kepada kalian (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kalian? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta diguncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya, "Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat." (QS. Al-Baqarah: 214).

Agar Semangat Kepahlawanan Terpatri

Bagaimana agar semangat kepahlawanan ini bertumbuh dan berkembang, terjaga dan terawat? Masjid menjadi sentralnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun