Anggota Komite Eksekutif PSSI mengancam akan melakukan KLB jika sistem kompetisi Liga Indonesia diubah. Ancaman KLB dilayangkan La Nyalla hanya tiga bulan setelah Djohar Arifin dilantik sebagai Ketua Umum PSSI
20 September 2011 :
PSSI mengumumkan Liga Indonesia tetap diikuti 18 tim hasil kompetisi musim lalu.
21 September 2011 :
-Â La Nyalla mengusulkan agar orang-orang eks pengurus PSSI Nurdin Halid dimasukkan di struktur kepengurusan PSSI Djohar Arifin. La Nyalla mengusulkan nama Hinca Panjaitan, Djoko Driyono, Tigor Shalom, agar masuk dalam kepengurusan PSSI.
- Â Rapat komite eksekutif berlangsung di Hotel Sahid mengubah format kompetisi dari 18 tim di tambah enam klub baru. Enam tim ini merupakan tim eks LPI yang dileburkan bersama Liga Super Indonesia dan membentuk kompetisi baru bernama Indonesia Premier League (IPL).
-Â Keputusan membentuk IPL memecah anggota exco PSSI menjadi dua kelompok. Kelompok pertama adalah yang mendukung; Djohar Arifin, Farid Rahman, Sihar Sitorus, Tuti Dau, Mawardi Nurdin, Widodo Santoso, dan Bob Hippy. Yang menolak; La Nyalla Mattalitti, Toni Aprilani, Roberto Rouw, dan Erwin Dwi Budiman.
- Â Di rapat exco ini juga dihasilkan keputusan soal nasib dualisme klub seperti Persebaya, Persija Jakarta, dan Arema. Exco akhirnya menghasilkan keputusan mengakui Persija versi Bambang Sucipto, Arema versi Muhammad Nur, serta Persebaya hasil koalisi Cholid Goromah dan Wisnu Wardhana. Kesepakatan yang dibuat oleh kubu Djohar dan La Nyalla cs nantinya menghasilkan dualism Persija PIL dan ISL, Arema IPL dan ISL, dan Persebaya IPL dan Persebaya Divisi Utama.
23 September 2011 :
Kepengurusan PSSI diumumkan. Nama-nama eks pengurus lama yang dicalonkan La Nyalla ditolak.
25 September 2011 :