Mohon tunggu...
Alena
Alena Mohon Tunggu... pegawai negeri -

disini... sekedar belajar pada yang lain...

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Dalih di Antara Perseteruan PSSI dan KPSI

14 Desember 2012   03:04 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:42 819
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

10 Januari 2012 :

PSSI melakukan verifikasi surat tuntutan KLB dari Pengprov. PSSI menyatakan klaim 452 dukungan KLB salah karena nyatanya hanya 320 anggota yang menuntut KLB PSSI yang artinya kurang dari 2/3. PSSI nyatakan KLB tidak memenuhi syarat. Sebagai gantinya PSSI akan gelar kongres tahunan pada Maret 2012. KPSI tolak verifikasi PSSI.

KLB tetap dicanagkan KPSI.

17 Januari 2012 :

FIFA mendorong Kongres Tahunan PSSI, bukan KLB. FIFA berpatokan pada kongres Bali.

2 Februari 2012 :

Gugatan Persipura atas PSSI dikabulkan CAS lewat putusan sela. Perspiura bermain di LCA

8 Februari 2012 :

PSSI nyatakan kemungkinan akui LSI. KPSI menilai pernytaan PSSI sudah terlambat. KPSI ngotot KLB. Sebelumnya KONI telah pertemukan KPSI dan PSSI untuk rekonsiliasi. KONI mengundang Djohar Arifin Husin dan Nirwan Bakrie dalam sebuah pertemuan untuk rekonsiliasi.

29 Februari 2011 :

Timnas Indonesia yang dihuni pemain IPL dibantai Bahrain 0-10. Kekalahan yang langsung menimbulkan kecaman dan dimanfaatkan KPSI. "Kekalahan Indonesia atas Bahrain 10-0 merupakan catatan paling memalukan dalam sejarah sepak bola Indonesia. Kekalahan tersebut dikarenakan, Timnas adalah produk karbitan dari mesin IPL. Agar tidak mencetak sejarah buruk lagi, maka revolusi PSSI adalah harga mati, dan KLB adalah langkah pasti.Djohar dkk monggo silahkan mundur diri dari arena sepak Bola karena kepengurusanya hanya melahirkan petaka Sepak Bola Indonesia," ungkap La Nyalla.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun