Mohon tunggu...
Alena
Alena Mohon Tunggu... pegawai negeri -

disini... sekedar belajar pada yang lain...

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Dalih di Antara Perseteruan PSSI dan KPSI

14 Desember 2012   03:04 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:42 819
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Segalanya berawal dari dilengserkannya Nurdin Halid dari kursi Ketua Umum PSSI. Dimana "Revolusi" ditubuh PSSI kala itu rupanya menyisakan begitu banyak permasalahan dan ketidakpuasan dari beberapa pihak yang berdampak pada kekisruhan dalam pengelolaan Sepakbola Nasional yang sampai hari ini makin menjadi-jadi.

Banyak Insan sepakbola, baik itu pengurus, pelaku, pengamat, penikmat bahkan yang tidak mengerti dan paham akan seluk beluk olahraga yang bernama sepakbolapun mengangkat komentar dan opini akan permasalahan tersebut, sebenarnya ada banyak orang yang paham dan mengerti akan permasalahan yang terjadi tapi banyak diantaranya yang pura-pura lupa dan pura-pura tidak paham akan apa sebenarnya yang terjadi dibalik kisruh kepengurusan tata kelolaan sepakbola nasional ini.

Anehnya orang-orang yang tidak paham sama sekali akan akar permasalahan yang melatarbelakangi kisruh yang terjadi justru mengklaim diri lebih memahami penyebab kisruh tersebut dimana kita semua mengetahui berdampak pada adanya dualisme dalam sepakbola nasional kita. Orang-orang ini hanya mengambil penggallan-penggallan ditengah perjalanan masalah yang terjadi lalu menjadikannya dasar pemikiran dan kesimpulan kemudian digunakan sebagai senjata untuk menyerang pihak lain yang berusaha melakukan pelurusan masalah. Bukannya mencoba untuk setidaknya memperbaiki paradigma berpikir mereka terhadap kajian sebab akibat dari sebuah persoalan yang terjadi.

Terbiasa melihat sesuatu dari kulit luarnya saja, terbiasa mengkaji sesuatu dari tengah sampai akhirnya saja, tidak mengenal penganalisaan masalah dari awal atau sederhananya tidak memahami Start dan taunya hanya Finish saja. Mungkin karena orang-orang tersebut paham betul betapa berat dan susahnya apa yang disebut awal atau mula-mula itu.

Contoh kecil misalnya terhadap perseteruan PSSI dengan KPSI, banyak yang "MEMASUNG" pikirannya pada titik lahirnya KPSI akibat ketidakbecusan PSSI dalam mengurus dan mengelola Organisasi serta mengakomodir kepentingan anggotanya, pasti banyak yang langsung meng"IYA"kan, namun sekali lagi saya membahasakan, seandainya jika andaikata apabila kita benar2 mau menggunakan sedikit saja dari volume otak kita untuk berfikir dan menganalisa lebih dalam lagi apa sebenarnya yang melatar belakangi lahirnya KPSI itu, maka akan sangat jelas kita bisa melihat peta konflik PSSI-KPSI yang sebenarnya.

Menentukan sikap akan pilihan/dukungan pada sesuatu bukanlah sebuah kesalahan, tapi memilih dan mendukung sesuatu yang salah adalah mutlak sebuah kesalahan.

******

Sebagai pengingat, dibawah tersaji kronologi masalah yang terjadi dalam tubuh sepakbola Nasional yang berujung pada perseteruan PSSI dengan KPSI yang diambil dari berbagai sumber, bukan untuk diperdebatkan tapi sekedar untuk mengingatkan kita agar kita TIDAK LUPA, sekali lagi agar kita TIDAK LUPA, semoga benar2 bisa membuat kita kembali merunut dan berfikir.... ada apa sebenarnya...? :D

1 April 2011 :

FIFA membekukan kepemimpinan Nurdin Halid di PSSI. Komite Normalisasi PSSI dibentuk dan ditugaskan untuk menggelar pemilihan ketua umum PSSI. Komite ini dipimpin oleh Agum Gumelar dan dibantu tujuh anggota, yakni Djoko Drijono (CEO BLI), Hadi Rudiatmo (Ketua Persis Solo), Sukawi Sutarip (Ketua Pengprov PSSI Jawa Tengah), Siti Nuzanah (Direktur Arema), Samsul Ashar (Ketua Persik Kediri), H. Satim Sofyan (Ketua Pengprov PSSI Banten), Dityo Pramono (Ketua PSPS Pekanbaru). Lima nama terakhir merupakan anggota Kelompok 78.

11 April 2011 :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun