Mohon tunggu...
Muhammad Wildan Gibran
Muhammad Wildan Gibran Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi membaca buku, berenang dan naik gunung

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengertian Tanggung Jawab dan Macam-Macam Bentuk Tanggung Jawab

9 November 2024   23:41 Diperbarui: 9 November 2024   23:45 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

      Tanggung jawab manusia terhadap masyarakat ditegakkan atas dasar bahwa umat manusia merupakan keluarga besar, berasal dari satu keturunan yakni Adam dan Hawa. Selanjutnya Allah menjadikan mereka berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar saling interaksi dan mengenal, serta tolong menolong dalam berbuat kebaikan dan bertakwa. 

Antara sesama manusia tidak terdapat perbedaan dalam hal tinggi dan rendah martabat kemanusiaannya. Perbedaan manusia hanyalah terletak pada aktivitas amal perbuatannya dan rasa ketakwaan kepada Allah. Firman Allah dalam surah al-Hujurat: 13, telah menegaskan hal ini:

"Hai manusia, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan telah Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha mengenal."

F.Tanggung Jawab Terhadap Alam dan Lingkungan Hidup

Alam adalah ciptaan Allah yang manfaatnya kembali sebesar-besarnya kepada manusia. Karenanya alam sebagai milik Allah wajib disyukuri dengan cara mengolahnya dengan baik, agar ia bermanfaat bagi manusia dan bagi alam itu sendiri. Pemanfaatan alam dan lingkungan hidup bagi kepentingan manusia hendaknya disertai sikap tanggung jawab dengan menjaganya agar tetap utuh dan lestari.

Islam menekankan agar manusia dapat mengendalikan dirinya agar tidak mengeksploitasi alam secara melampaui batas, sebab alam yang rusak akan dapat merugikan bahkan menghancurkan kehidupan manusia sendiri. Seorang muslim dituntut untuk menebarkan rahmat bagi seluruh alam, yaitu memandang alam dan lingkungannya dengan rasa kasih sayang .

 Manusia dan alam memiliki hubungan timbal balik. Keduanya saling memberi dan menerima. Pengaruh alam terhadap manusia bersifat pasif, sedangkan pengsaruh manusia terhadap alam bersifat aktif. Setiap individu bertanggung jawab dalam mengelola dan memanfaatkan lingkungan dengan memelihara kebersihan lingkungan, tidak mengeksploitasi alam secara berlebihan, menggunakan teknologi ramah lingkungan, dan menjaga kelestarian lingkungan.

Allah SWT menciptakan alam untuk menopang dan kehidupan manusia agar manusia bersyukur kepada Allah SWT dengan mengelola dan memanfaatkan alam untuk kesejahteraan manusia dengan selaras, serasi, dan seimbang antara pemanfaatan dan pelestarian. Perhatikan firman Allah SWT pada ayat-ayat berikut.

1.Q.S. Ar-Rum [30] : 41 yang artinya berbunyi, "Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia. (Melalui hal itu) Allah membuat mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka agar mereka kembali (ke jalan yang benar)."

2.Q.S. Al-Baqarah [2] : 164 yang artinya berbunyi, "Sesungguhnya pada penciptaan langit dang bumi, pergantian malam dan siang bahtera yang berlayar di laut dengan (muatan) yang bermanfaat bagi manusia, apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengannya Dia menghidupkan bumi setelah mati (kering), dan Dia menebarkan di dalamnya semua jenis hewan, dan pengisaran angin dan hewan yang dikendalikan antara langit dan bumi, (semua itu) sungguh merupakan tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang mengerti."

3.Q.S. Al-An'am [6] : 141-142 yang artinya berbunyi, "Dialah yang menumbuhkan tanaman-tanaman yang merambat dan yang tidak merambat, pohon kurma, tanaman yang beraneka ragam rasanya, serta zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak serupa (rasanya). Makanlah buahnya apabila ia berbuah dan berikanlah haknya (zakatnya) pada waktu memetik hasilnya. Akan tetapi, janganlah berlebih-lebihan. Di antara hewan-hewan ternak itu ada yang dijadikan pengangkut beban dan ada (pula) yang untuk disembelih. Makanlah rezeki yang diberikan Allah kepadamu. Janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sesungguhnya dia adalah musuh yangg nyata bagimu."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun