Mohon tunggu...
ida widiastuti
ida widiastuti Mohon Tunggu... Pustakawan - sedang belajar menulis jejak

Ketika Mulut Berganti Pena, Ketika Bicara Berganti Tinta. Pergi di 2015 ....kembali di 2022. Hampir sewindu berkelana.. meski terkaget dengan tampilan kompasiana 4.0 . Kini aku pulang...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Lelakiku: Janji Hatiku

4 Agustus 2022   12:51 Diperbarui: 4 Agustus 2022   13:35 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku perlahan kembali ke dapur. Sangat ingin sebenarnya bertanya, kenapa harus malam lagi, apa ada lembur kah? Apa lagi sesibuk itu di kantor kah? Tidakah dia berpikir tentang aku? Perasaanku? Keinginanku? Aku menelan semua pertanyaan itu.

 

Dan pagi itu setelah sarapan. Menjelang keberangkatan suamiku. Aku memberanikan diri.

 

”A, hari ini apa boleh mawar ke rumah ibu? Nanti malam ibu ketempatan pengajian di rumah, maunya bantu-bantu ibu ” mintaku lirih, pelan mengamati reaksi suamiku. Beberapa saat aku menunggu jawabnya. Melihatnya membenarkan posisi spion motor dan beberapa berkas bawaannya.

 

“ Kok nggak ngomong dari semalam?” tatap sumiku. Aku tercekat, bagamana bisa? Belum sempat membahasnya dia sudah membelakangiku. Aku terdiam.

 

“Yah sudah, tapi sore dah pulang yah!” lanjutnya. Aku mengangguk.

 

Tiba-tiba...tanpa terduga dia berdiri tepat di depanku. Dia menatapku dan membuatku kikuk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun