Mohon tunggu...
Ichsan Wibawa
Ichsan Wibawa Mohon Tunggu... pegawai negeri -

me

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Dunia Kami

10 Maret 2015   14:39 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:51 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hingga suatu pagi aku terbangun, aku sepertinya baru saja bermimpi. Do menangis, tapi tersenyum, dia cuma memelukku dan berkata.

“Selamat tinggal, Audrey”

Aku terbangun dengan sisa air mata dipipiku. Aku lantas mencari-cari. Tapi aku lupa, apa yang harus kucari. Aku mencari ke seluruh sudut kamarku. Di bawah lemari, di bawah ranjang tapi tidak menemukan apa-apa.

Yang ada cuma seorang gadis, yang balik menatapku ketika aku menatapnya. Seorang gadis remaja cantik berkulit pucat, berambut hitam panjang. Aku sepertinya mengenalnya, tapi entah kapan dan dimana.

Entah kenapa aku jadi ingin menangis. Hiks .. hiks … aku tiba-tiba merasa kesepian.

Lalu pintu kamarku terbuka, seorang wanita masuk kedalam kamarku. Aku dulu mengenalnya sebagai si wanita paus. Tapi kini aku mengenalnya sebagai orang lain.

“Mama …”

==================================

Rekam Medis dr. Rie Milarti, S.Psi

==================================

Nama Pasien : Audrey Runi Widjaja

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun