Mohon tunggu...
Ichsan Wibawa
Ichsan Wibawa Mohon Tunggu... pegawai negeri -

me

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Dunia Kami

10 Maret 2015   14:39 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:51 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Kurasa dia ingin kita melakukan sesuatu” Do berkata tidak yakin.

Wanita putih itu mulai mencorat-coret di kertas, aku sedikit tertarik.

“Audrey .. gambar, disini ….ayo” lalu wanita itu memberiku benda warna-warni itu.

“Apa yang kau lakukan?” Do bertanya. Tidak tahu jawabku, sepertinya seru. Aku mulai menggores, ah rupanya begitu cara kerjanya. Kau menggores sesuatu, maka kertas putih itu akan menjadi berwarna-warni.

“Paus …” Lihat! Lihat! Aku menunjuk kekertas itu, aku membuat paus.

Si wanita paus dan laki-laki itu senang sekali, si wanita menangis tersedu-sedu. aku heran mengapa mereka begitu emosional. Ah tapi aku tidak peduli, aku kembali ke bilikku dan segera melupakan gedungku. Aku telah menemukan mainan baru.

Entah sudah berapa lama aku tidak mendengar dan melihat Bee, sepertinya dia telah menghilang. Kata Do, dia pergi setelah aku tidak lagi membangun gedung.

Gedung? Gedung apa? Aku tidak mengerti, ketika Do menunjuk kearah tumpukan balok-balok plastik. Kurasa Nar juga semakin lama, semakin jarang bicara. Dia sedih, katanya aku sekarang lebih sering menggambar. Aku juga sudah lebih sering berada diluar bilik.

Wanita putih, wanita paus dan laki-laki itu lebih sering datang. Aku senang kalau mereka memberiku hadiah, setelah aku menunjukkan gambar yang kubuat.

Aku sudah bisa membuat banyak hal, mobil, kucing, apel.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun